REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan pertemuan para pemimpin negara-negara anggota kelompok G20 tidak hanya jadi ajang pertemuan antarpemerintah, tetapi juga kesempatan untuk membuka koneksi antarmasyarakat dunia. Karena itu, ia menggagas diadakannya pagelaran Music20 atau M20 selain pertemuan G20 nanti.
"Dunia membutuhkan harapan untuk masa depan yang cerah, kami berkeinginan untuk mewujudkan kedamaian untuk kemanusiaan yang lebih beradab," tulis Erick Thohir dalam akun Instagram resminya @erickthohir pada Sabtu (25/6/2022) lalu.
Sebagai persiapan mewujudkan gagasan pagelaran M20 itu, Erick Thohir berdiskusi dengan para musikus terbaik Tanah Air seperti Tantowi Yahya, Chandra Darusman, dan Triawan Munaf. Erick Thohir juga tidak main-main dengan gagasannya ini. Dia mengajak musisi kelas dunia Quincy Jones untuk membahas persiapan mewujudkan agenda tersebut.
Quincy Jones adalah salah satu yang memproduksi lagu legendaris We Are The World pada 1985. Ketika itu, Erick Thohir masih remaja dan berusia 15 tahun.
"Saya ingat ketika masih SMA Dulu, saat usia 15 tahun di tahun 1985, Anda (Quincy Jones) adalah salah satu yang produksi lagu We Are The World. Anda mengajak banyak seniman dan partisipan untuk gerakan tersebut," kata Erick Thohir tentang Quincy Jones dalam rekaman pertemuan via Zoom bersama para musikus itu.
"Ini sesuatu yang kami juga ingin bentuk pada G20 yang dilakukan di tengah kondisi Covid-19 yang masih berlanjut. Dan juga kondisi geo politik yang ada saat ini, kami ingin menciptakan event M20 di samping event G20 dan secara bersamaan menjalin koneksi antarmasyarakat, guna mendorong harapan," ujarnya.
"Dan pada saat yang sama, kami ingin menciptakan orang terhubung satu sama lain di dunia ini agar bumi kita ini menjadi sebuah tempat yang lebih baik. G20 bukan dibingkai menjadi hubungan antar pemerintah saja, tetapi sesuatu yang ingin kita pastikan bahwa sebagai manusia kita masih percaya pada kemanusiaan," kata Erick Thohir.