Senin 27 Jun 2022 10:51 WIB

Erick Thohir Gagas Pergelaran Musik M20 di Pertemuan G20

Erick mengajak musisi kelas dunia Quincy Jones membahas persiapan mewujudkan M20

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Sebagai persiapan mewujudkan gagasan pagelaran M20 itu, Erick Thohir berdiskusi dengan para musikus terbaik Tanah Air seperti Tantowi Yahya, Chandra Darusman, dan Triawan Munaf.
Foto: Tangkapan layar Instagram Erick Thohir
Sebagai persiapan mewujudkan gagasan pagelaran M20 itu, Erick Thohir berdiskusi dengan para musikus terbaik Tanah Air seperti Tantowi Yahya, Chandra Darusman, dan Triawan Munaf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan pertemuan para pemimpin negara-negara anggota kelompok G20 tidak hanya jadi ajang pertemuan antarpemerintah, tetapi juga kesempatan untuk membuka koneksi antarmasyarakat dunia. Karena itu, ia menggagas diadakannya pagelaran Music20 atau M20 selain pertemuan G20 nanti.

"Dunia membutuhkan harapan untuk masa depan yang cerah, kami berkeinginan untuk mewujudkan kedamaian untuk kemanusiaan yang lebih beradab," tulis Erick Thohir dalam akun Instagram resminya @erickthohir pada Sabtu (25/6/2022) lalu.

Baca Juga

Sebagai persiapan mewujudkan gagasan pagelaran M20 itu, Erick Thohir berdiskusi dengan para musikus terbaik Tanah Air seperti Tantowi Yahya, Chandra Darusman, dan Triawan Munaf. Erick Thohir juga tidak main-main dengan gagasannya ini. Dia mengajak musisi kelas dunia Quincy Jones untuk membahas persiapan mewujudkan agenda tersebut.

Quincy Jones adalah salah satu yang memproduksi lagu legendaris We Are The World pada 1985. Ketika itu, Erick Thohir masih remaja dan berusia 15 tahun.

"Saya ingat ketika masih SMA Dulu, saat usia 15 tahun di tahun 1985, Anda (Quincy Jones) adalah salah satu yang produksi lagu We Are The World. Anda mengajak banyak seniman dan partisipan untuk gerakan tersebut," kata Erick Thohir tentang Quincy Jones dalam rekaman pertemuan via Zoom bersama para musikus itu.

"Ini sesuatu yang kami juga ingin bentuk pada G20 yang dilakukan di tengah kondisi Covid-19 yang masih berlanjut. Dan juga kondisi geo politik yang ada saat ini, kami ingin menciptakan event M20 di samping event G20 dan secara bersamaan menjalin koneksi antarmasyarakat, guna mendorong harapan," ujarnya.

"Dan pada saat yang sama, kami ingin menciptakan orang terhubung satu sama lain di dunia ini agar bumi kita ini menjadi sebuah tempat yang lebih baik. G20 bukan dibingkai menjadi hubungan antar pemerintah saja, tetapi sesuatu yang ingin kita pastikan bahwa sebagai manusia kita masih percaya pada kemanusiaan," kata Erick Thohir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement