Senin 27 Jun 2022 14:08 WIB

Vaksinasi di Bandung Diprioritaskan untuk Tiga Jenis Hewan Ternak

Total 200 dosis vaksin yang diberikan akan disuntikan kepada hewan ternak.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Kepala Dispangtan Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, Kota Bandung mendapat jatah 200 dosis vaksin untuk disuntikkan kepada hewan ternak yang sehat secara bertahap.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Kepala Dispangtan Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, Kota Bandung mendapat jatah 200 dosis vaksin untuk disuntikkan kepada hewan ternak yang sehat secara bertahap.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung mulai melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak yang sehat secara bertahap di tengah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), Senin (27/6/2022). Total 200 dosis vaksin yang diberikan akan disuntikan kepada hewan ternak.

Kepala Dispangtan Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, Kota Bandung mendapat jatah 200 dosis vaksin untuk disuntikkan kepada hewan ternak yang sehat secara bertahap. Hewan ternak yang diprioritaskan divaksin yaitu sapi perah, sapi bibit dan indukan.

"Bandung kebagian 200 dosis dan peruntukkan sudah ditentukan oleh pusat. Jadi, diprioritaskan untuk sapi perah kemudian sapi bibit dan sapi indukan. Jadi sapi-sapi yang masih punya umur panjang," ujarnya, Senin (27/6/2022).

Dia mengungkapkan, sapi perah di Kota Bandung relatif tidak banyak dan mayoritas terkena PMK. Sedangkan sapi indukan tidak ada hanya ada sapi bibit. "Kota Bandung keseluruhan bisa mencapai 2 sampai 3 ribu ternak sapi," katanya. 

Dia mengatakan, dari 200 dosis vaksin tahap pertama sebanyak 66 dosis vaksin disuntikan ke hewan ternak di Babakan Ciparay. Dan sisanya, akan diberikan di wilayah Cibiru dan Bandung Kulon.

"Hari ini di sini 66, besok di Cibiru dan Bandung Kulon yang terdapat kasus PMK. Sisa sebanyak 134 itu akan dimanfaatkan," katanya.

Gin Gin melanjutkan, tidak terdapat penambahan kasus PMK di Kota Bandung dan relatif terkendali. Hewan ternak yang diduga terpapar 233 ekor, tertular 108 ekor, satu ekor mati dan dan dua hewan ternak dipotong bersyarat dan 104 sembuh.

"Tidak ada update baru, relatif terkendali, dari 3 kecamatan 6 kelurahan masih di situ tertular dan terduganya, tidak ada penambahan lagi," katanya.

Pihaknya juga menerima bantuan alat perlindungan diri, sepatu, dan alat suntik lainnya. Pihaknya juga akan menganggarkan alat-alat melalui biaya tidak terduga.

Selain itu total petugas yang terlibat dalam kegiatan vaksinasi mencapai 115 orang dan selanjutnya akan menerjunkan 180 orang pasca penyembelihan.

Salah seorang peternak sapi, Ojon mengaku, bersyukur sapi-sapi miliknya sudah dapat divaksin. Dia mengaku, belasan sapi sempat sakit namun berangsur membaik dan kembali normal.

"Dua minggu ke belakang (sakit) sekarang sudah pemulihan sehat enggak sampai mati, Insya Allah semua dipastikan sehat," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement