Senin 27 Jun 2022 15:15 WIB

Rombak Manajemen, Mahaka Media Punya Nama Baru

Perseroan juga melakukan pergantian merek atau rebranding menjadi Mahaka X.

Rep: Retno Wulandari/ Red: Dwi Murdaningsih
Direktur Utama PT Mahaka Media Tbk yang baru Tubagus Farash Farich (tengah) berbincang dengan Direktur Utama PT Mahaka Media Tbk yang lama Adrian Syarkawi (kanan) dan Direktur Vincentius Dicky Haryanto (kiri) sebelum Public Expose usai menggelar RUPS Tahunan di Jakarta, Senin (27/6/2022). RUPS Tahunan PT Mahaka Media Tbk tersebut mengangkat Tubagus Farash Farich sebagai Direktur Utama dan mengangkat Mahendra Agakhan Thohir sebagai Komisaris Utama serta RUPST juga menyetujui pergantian jajaran direktur dan komisaris.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Direktur Utama PT Mahaka Media Tbk yang baru Tubagus Farash Farich (tengah) berbincang dengan Direktur Utama PT Mahaka Media Tbk yang lama Adrian Syarkawi (kanan) dan Direktur Vincentius Dicky Haryanto (kiri) sebelum Public Expose usai menggelar RUPS Tahunan di Jakarta, Senin (27/6/2022). RUPS Tahunan PT Mahaka Media Tbk tersebut mengangkat Tubagus Farash Farich sebagai Direktur Utama dan mengangkat Mahendra Agakhan Thohir sebagai Komisaris Utama serta RUPST juga menyetujui pergantian jajaran direktur dan komisaris.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mahaka Media Tbk (ABBA) merombak jajaran manajemen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Senin (27/6/2022). Pemegang saham sepakat menunjuk Tubagus Farash Farich sebagai Direktur Utama perseroan menggantikan Adrian Syarkawie.

Pemegang saham juga sepakat menunjuk Vincentius Dicky Haryanto sebagai direktur untuk menggantikan Troy Reza Warokka. Selain itu, Perseroan mengangkat Aliya Tjakramidjaya sebagai Chief Operating Officer (COO). 

 

Pada jajaran dewan komisaris, Perseroan menunjuk Mahendra Agakhan Thohir sebagai Komisaris Utama serta Rudi Laksmana dan Martin Suharlie sebagai Komisisaris. Angkie Yudistia dan Aldo Rambie ditunjuk sebagai Komisaris Independen. 

 

Farash mengatakan, masa depan lansekap media ke depannya akan dipengaruhi oleh teknologi dan digital. "Kami meyakini susunan manajemen baru dengan strategi dan inisiatif teknologi yang dilakukan mampu berkontribusi positif bagi perusahaan dan pemegang saham," kata Farash, Senin (27/6/2022). 

 

Seiring dengan perubahan jajaran pengurus, Perseroan juga melakukan pergantian merek atau rebranding menjadi Mahaka X. Menurut Farash, Mahaka X adalah hasil transformasi dari Mahaka Media yang mencerminkan perusahaan berbasis teknologi. 

 

"Kita ingin berubah menjadi media yang berbasis teknologi dimana ketika kita memberikan layanan akan menjadi solusi yang komprehensif. Kita akan beradaptasi dengan apa yang sedang terjadi di market terutama yang berhubungan dengan kreator dan kebutuhan brand," ucap Farash. 

 

Farash menjelaskan, Perseroan akan mengimplementasikan strategi teknologi dan media digital berdasarkan empat pilar utama yaitu content and publishing, marketing services, creators and community, serta conversational and commerce. 

 

Dengan empat pilar model bisnis ini, kata Farash, Mahaka X bisa menjadi perusahaan media yang independen serta lebih adaptif dan agile dalam menghadapi perubahan teknologi serta perilaku masyarakat ke depannya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement