Empat Jamaah Haji Embarkasi Surabaya Wafat di Tanah Suci
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Jamaah haji Indonesia bersiap menuju Bir Ali untuk mengambil miqat, Ahad (12/6). Mereka akan menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram, Makkah. | Foto: Dok. MCH
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Husnul Maram mengungkapkan, adanya tambahan dua jamaah haji Embarkasi Surabaya yang wafat di Tanah Suci. Dua jamaah haji yang dimaksud adalah Fadlilah Muhaki (62) yang tergabung dalam Kloter 22, serta Samiran Mujiono Kartorejo (64) yang tergabung dalam Kloter 10.
Maram menjelaskan, berdasarkan informasi yang didapatkan dari Ketua Kloter, Moh Hudaya menjelaskan, Samiran Mujiono wafat di pemondokan. Hudaya mengungkapkan, beberapa hari menjelang wafatnya Samiran, tidak ada keluhan sakit sama sekali dari almarhum. Bahkan pada Jumat (24/6), almarhum Samiran masih melaksanakan shalat Jumat berjamaah di masjid depan Hotel.
"Setelah shalat makan bersama dan bercanda dengan teman sekamar. Beliau tidur dan tidak bangun-bangun, teman sekamarnya lalu curiga. Akhirnya menghubungi petugas kloter. Pihak dokter kloter lalu memeriksa dan memastikan Bapak Samiran telah meninggal," ujarnya, Senin (27/6).
Jenazah Samiran lantas dimakamkan di pemakaman Soraya, setelah dishalatkan di Masjidil Haram. Maram menjelaskan, secara keseluruhan ada empat jamaah haji Embarkasi Surabaya yang wafat di Tanah Suci. Pertama, Bawuk Karso, jamaah haji asal Lamongan yang wafat di BPHI Madinah
Kemudian Alfin Hartini, jamaah haji asal Tulungagung yang wafat di RSAS Makkah. Selanjutnya ada Fadlilah Muhaki, jamaah haji asal Probolinggo yang wafat di RSAS Makkah. Terakhir ada Samiran, jamaah haji asal Nganjuk yang wafat di pemondokan Makkah
Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya mengimbau jamaah haji untuk membatasi aktivitas di luar ruangan, sering mengonsumsi air putih, makan tepat waktu, serta istirahat yang cukup agar kondisi tubuh selalu dalam keadaan sehat. “Perhatikan kesehatan diri sendiri dan jangan memaksakan untuk selalu shalat di Masjidil Haram,” ujarnya.
Haris juga meminta jamaah haji untuk selalu mengenakan masker saat beraktivitas di ruangan, termasuk di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Penggunaan masker disebutnya menjadi upaya yang sangat penting untuk menghindari penularan penyakit, utamanya Covid-19.