REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Importasi daging kerbau beku dari India tetap dilanjutkan bahkan dipercepat meski terdapat serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang baru mewabah di Indonesia. India, saat ini menjadi salah satu negara yang belum dinyatakan bebas PMK.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan, dari total penugasan pemerintah untuk mengimpor 100 ribu ton daging kerbau, hingga kini telah terealisasi 48.412 ton.
"Ini untuk kebutuhan, karena ada PMK kami lakukan percepatan-percepatan (impor) dagingnya," kata Buwas, sapaan akrabnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV DPR, Senin (27/6/2022).
Buwas mengatakan, Bulog telah mengirim tim ke India untuk melihat proses ekspor daging kerbau di India. Hal itu untuk memastikan daging beku yang dikirim ke Indonesia sehat dan bebas dari PMK.
Eksportir daging India yang dipilih oleh Bulog juga merupakan perusahaan yang sudah mengekspor daging kerbau India ke 70 negara di dunia.
"(Perusahaan itu) ang kita pilih datangkan daging kerbau. Mereka juga suplai ke Malaysia, Vietnam, Hong Kong, Mesir, Irak, Filipina, Argentina, dan Arab Saudi. Kita juga tidak mau mengambil risiko berat untuk konsumsi sendiri," kata Buwas.
Adapun dalam proses masuknya pasokan daging ke Indonesia, semua mengacu pada standar karantina pertanian. Sebelum diedarkan, Bulog harus mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pertanian.
"Bahkan kita ///double (penanganan) untuk PCR daging," kata dia.