Selasa 28 Jun 2022 05:54 WIB

Mufti Palestina: Penggalian oleh Israel Sebabkan Masjid Al Aqsa Runtuh

Penggalian yang dilakukan oleh Israel disebut masih terus berlanjut.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Senin (10/5).
Foto: AP
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Senin (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Mufti Besar Yerusalem dan wilayah Palestina, Syekh Mohammad Hussein memperingatkan bahwa penggalian yang sedang berlangsung oleh otoritas pendudukan Israel bisa menyebabkan keruntuhan Masjid Al Aqsa. Eskavasi dilakukan oleh Otoritas Barang Antik Israel (IAA) dan kelompok pemukiman Elad di bawah fondasi Masjid Al Aqsa. 

Seperti dilansir dari Wafa News, Senin (27/6/2022), Mufti mengatakan IAA dan Elad bekerja bersama di area sama. Mereka membersihkan tanah, membuka lubang yang berdekatan dengan dinding Selatan Masjid, dan membersihkan jalan di bawahnya yang akan menyebabkan melemahnya fondasi Masjid Al Aqsa dan dapat menyebabkan bangunan runtuh.

Baca Juga

Dia mengungkapkan penggalian ini terus berlanjut dan tidak berhenti. Namun baru-baru ini eskavasi ditingkatkan untuk mencakup beberapa tempat pada saat yang sama. Ia memperingatkan bahaya yang akan terjadi terhadap Masjid Suci Al Aqsa dan bangunan yang berdekatan dengannya.

Pada saat sama, Mufti juga mengutuk rencana Israel untuk mendaftarkan kepemilikan properti di sekitar Kota Tua Yerusalem dan Masjid Al Aqsa atas nama pemukim ekstremis. Dia memperingatkan bahaya tindakan ini menargetkan real estate yang diduduki Israel. 

Syekh Hussein menyerukan segera diakhirinya penggalian di sekitar dan di bawah Masjid Al Aqsa, dan untuk menahan pendudukan Israel dari tindakan terang-terangan yang dilakukan terhadap Masjid Al Aqs a pada khususnya dan kota suci pada umumnya.

Ia meminta otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab atas insiden tersebut karena konsekuensi dari tindakan ini yang melampaui batas dalam memprovokasi perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya