Selasa 28 Jun 2022 06:10 WIB

Jokowi-Kanselir Jerman Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi

Jerman diharapkan bisa olah potensi 474 GW sumber energi baru terbarukan Indonesia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Kanselir Jerman Olaf Scholz (kanan) menyambut Presiden Indonesia Joko Widodo di Kastil Elmau di Kruen, Jerman, 27 Juni 2022. Jerman menjadi tuan rumah KTT G7 di Kastil Elmau dekat Garmisch-Partenkirchen dari 26 hingga 28 Juni 2022.
Foto: EPA-EFE/CLEMENS BILAN
Kanselir Jerman Olaf Scholz (kanan) menyambut Presiden Indonesia Joko Widodo di Kastil Elmau di Kruen, Jerman, 27 Juni 2022. Jerman menjadi tuan rumah KTT G7 di Kastil Elmau dekat Garmisch-Partenkirchen dari 26 hingga 28 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di sela-sela KTT G7 di Elmau, Senin (27/6/2022). Dalam pertemuan bilateral ini, Presiden Jokowi membahas penguatan kerja sama ekonomi dan Presidensi G20 Indonesia.

“Sebagai ekonomi terbesar di Eropa dan Asia Tenggara, peluang kerja sama ekonomi Indonesia dan Jerman sangat besar. Di sektor energi baru dan terbarukan, dan di sektor industri teknologi tinggi,” ujar Jokowi, dikutip dari siaran pers Istana pada Selasa (28/6/2022).

Baca Juga

Di sektor energi baru dan terbarukan, Jokowi berharap Jerman bisa menjadi mitra dalam mengolah potensi 474 gigawatt sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia. Presiden juga memberikan apresiasi terhadap Green Infrastructure Initiative Jerman dengan komitmen pendanaan sebesar 2,5 miliar euro selama 5 tahun.

Sedangkan di sektor industri teknologi tinggi, Jokowi menyampaikan Indonesia telah menyiapkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir yaitu dari pertambangan dan peleburan nikel hingga produksi baterai dan mobil listriknya. Ia melihat potensi kerja sama pengembangan industri semikonduktor dan menjadikan industri ini bagian dari rantai pasok chip global.

“Indonesia juga siap untuk tindak lanjuti kerja sama pembangunan German Industrial Quarter yang nantinya dapat menjadi basis produksi dan rantai pasok global,” ucap Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Jerman terhadap Presidensi Indonesia di G20. Di tengah situasi dunia yang sangat kompleks dan sulit, ia berharap Indonesia dan Jerman terus menjaga G20 agar tetap dapat menjadi katalis pemulihan ekonomi.

Dalam pertemuan bilateral ini, turut hadir Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement