Selasa 28 Jun 2022 06:21 WIB

Perusahaan Baja Iran Hentikan Produksi karena Serangan Siber

Sebuah kelompok peretas mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Serangan siber (ilustrasi). Salah satu perusahaan baja besar Iran mengatakan pada Senin (27/6/2022) terpaksa menghentikan produksi setelah terkena serangan siber.
Foto: www.freepik.com.
Serangan siber (ilustrasi). Salah satu perusahaan baja besar Iran mengatakan pada Senin (27/6/2022) terpaksa menghentikan produksi setelah terkena serangan siber.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Salah satu perusahaan baja besar Iran mengatakan pada Senin (27/6/2022) terpaksa menghentikan produksi setelah terkena serangan siber. Ini menandai salah satu serangan terbesar di sektor industri strategis Iran dalam beberapa waktu terakhir.

Pemerintah Iran tidak menyalahkan kelompok tertentu atas serangan sibet terhadap perusahaan baja milik negara, Khuzestan Steel Co. Ini merupakan contoh terbaru dari serangan yang melumpuhkan layanan negara dalam beberapa bulan terakhir, di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Baca Juga

Sebuah kelompok peretas mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka mengatakan, serangan itu menargetkan tiga perusahaan baja terbesar Iran karena hubungan mereka dengan Garda Revolusi Iran dan milisi sukarelawan Basij. Kelompok tersebut membagikan rekaman kamera pengawas dari pabrik Khuzestan Steel Co, yang menunjukkan kebakaran besar meletus di jalur produksi billet baja setelah gangguan siber.

"Perusahaan-perusahaan ini dikenakan sanksi internasional dan melanjutkan operasi mereka meskipun ada pembatasan,” kata kelompok itu.  

Khuzestan Steel Co mengatakan, pabrik harus berhenti bekerja sampai pemberitahuan lebih lanjut, karena ada masalah teknis menyusul serangan siber. Situs web perusahaan tidak aktif pada Senin. Namun, CEO Khuzestan Steel Co, Amin Ebrahimi, mengklaim bahwa, perusahaan berhasil menggagalkan serangan siber dan mencegah kerusakan produksi yang akan berdampak pada rantai pasokan dan pelanggan. Dia tidak memberikan keterangan lebih lanjut tentang ledakan yang ditunjukkan dalam rekaman kelompok peretas.

"Untungnya dengan waktu dan kesadaran, serangan itu tidak berhasil," kata kantor berita semi-resmi Mehr mengutip Ebrahimi, seraya menambahkan bahwa ia mengharapkan situs web perusahaan dipulihkan dan semuanya kembali normal. Televisi berita lokal, Jamaran, melaporkan bahwa serangan itu gagal karena pabrik tidak beroperasi akibat pemadaman listrik.

Khuzestan Steel Co berbasis di Ahvaz di Provinsi Khuzestan barat daya yang kaya minyak. Perusahaan ini menguasai produksi baja di Iran bersama dengan dua perusahaan besar milik negara lainnya.

Khuzeatan Steel didirikan sebelum Revolusi Islam Iran 1979. Selama beberapa dekade, perusahaan memiliki beberapa jalur produksi yang dipasok oleh perusahaan Jerman, Italia dan Jepang. Layanan terus berlanjut kecuali selama bencana perang Iran-Irak tahun 1980-an, ketika diktator Irak Saddam Hussein mengirim pasukannya melintasi perbatasan.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement