Selasa 28 Jun 2022 10:13 WIB

Jerman Tolak Pelarangan Kendaraan Bermesin Konvensional

Jerman menilai bahan bakar ramah lingkungan bisa digunakan di mesin konvensional.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Mobil Listrik. Rencananya, Uni Eropa akan melarang penjualan mobil bermesin konvensional pada 2035 dan mengantinya dengan mobil listrik atau hybrid.
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Mobil Listrik. Rencananya, Uni Eropa akan melarang penjualan mobil bermesin konvensional pada 2035 dan mengantinya dengan mobil listrik atau hybrid.

REPUBLIKA.CO.ID, STUTTGART-- Rencananya, Uni Eropa akan melarang penjualan mobil bermesin konvensional pada 2035. Namun, tak semua negara dalam Uni Eropa sepakat akan kebijakan tersebut.

Dikutip dari Drive pada Senin (27/6/2022), salah satu negara yang menolak rencana itu adalah Jerman. Jerman menilai mesin konvensional masih bisa jadi kendaraan yang ramah lingkungan dengan pengembangan bahan bakar bernama eFuel.

Baca Juga

Jerman meyakini, eFuel yang merupakan bahan bakar sintetik tersebut bisa membuat mesin bensin dan mesin diesel jadi mesin yang tak menghasilkan emisi gas buang.

Menteri Keuangan Jerman, Christian Lindner mengatakan, pelarangan kendaraan komvensional bisa menghambat pengembangan teknologi yang menghadirkan bahan bakar ramah lingkungan. "Regulasi itu membuat kita tidak bisa mengetahui peluang yang bisa dihadirkan oleh bahan bakar sintetik," kata Christian Lindner.

Terlebih, pengembangan bahan bakar sintetik ini sebenarnya telah ada sejak lama. Sehingga, ia berharap pengembangan ini diberi kesempatan untuk membuktikan bahwa mesin konvensional masih bisa disulap jadi mesin hijau berkat pengembangan teknologi pada bahan bakar.

Di Jerman, telah terdapat dua pabrikan yang meyakini potensi dari bahan bakar sintetik itu. Kedua pabrikan itu adalah BMW dan Porsche.

Pada 2020, BMW Group mengumumkan bahwa BMW telah menyuntikan modal sebesar 12,5 juta dolar AS untuk pengembangan bahan bakar sintetik yang dikembangkan oleh suatu perusahaan start-up.

Sedangkan Porsche pada April 2022 mengungkap telah menggelontorkan dana sebesar 75 juta dolar AS untuk melakukan riset dan pengembangan bahan bakar sintetik.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement