REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penampilan Idgitaf dengan lagu-lagu penyemangat hadir di hari ketiga festival musik Swaraya di Kebun Raya Bogor, Ahad lalu. Idgitaf naik panggung setelah sesi penampilan grup musik dengan tiga vokalis bersuara merdu asal Bogor, Cendera.
Suasana sore dengan rintik hujan semakin syahdu seiring melantunnya lagu-lagu Idgitaf. Penyanyi perempuan pemilik nama asli Brigita Meliala itu tampil dengan baju santai berwarna hijau, tentunya dengan rambut ombre hijau dan hitamnya yang khas.
Pada awal penampilan, dia sempat salah menyapa penonton. Alih-alih "selamat sore", Idgitaf malah mengucapkan "selamat malam". Setelah menyadari kekeliruan itu, Idgitaf segera meralatnya dan mengulangi sapaan untuk penonton yang duduk lesehan beralaskan tikar.
"Selamat sore, Bogor. Maaf tadi salah. Terima kasih banyak sudah meluangkan waktu untuk hadir di sini, dihibur sama teman-teman musisi meskipun hujan. Semoga lagu-lagu aku bisa menemani teman-teman," ujarnya.
Sejak lagu pertama, suara indah Idgitaf sudah terdengar prima dan penuh energi, menghantarkan penonton ikut bersenandung dan terbawa suasana. Idgitaf melantunkan lagu "Berlagak Bahagia", "Sekuat Sesakit", dan "Terpikat Senyummu".
Perempuan 22 tahun itu juga membawakan lagu terbaru "Satu-Satu". Lagu bercerita tentang seseorang yang berusaha menyembuhkan trauma dari masa silam. "Aku yakin semua orang punya trauma, baik itu kecil, sedang, berat, atau berat banget. Berharap semua bisa menikmati proses penyembuhannya," kata dia.
Idgitaf sempat tercekat di tengah melantunkan lagu "Hal Indah Butuh Waktu untuk Datang". Dia tampak terharu dengan para penonton yang kompak ikut menyanyikan lagunya. "Baper eh, kok seru sih," ucapnya. Setelah terlewat beberapa bagian lirik, Idgitaf kembali bernyanyi.
Terlepas dari lagu-lagunya yang terkadang memicu kegalauan, sosok Idgitaf di atas panggung sangat ceria. Dia berinteraksi dengan luwes, dan membeberkan kisah di balik setiap lagu atau pemaknaannya atas karya itu. Seperti pada lagu "Takut" yang sangat dinantikan dari sesi penampilan di sore yang berhujan itu.
"Ternyata dewasa enggak semenyenangkan itu. Kirain, padahal kita udah antusias, udah punya banyak mimpi, udah punya banyak ambisi. Ternyata dewasa "kureng", banyak ketidakbahagiaan, banyak kekecewaan," ungkapnya.
Akan tetapi, sesudah lagu "Takut" usai dibawakan, Idgitaf memberikan kalimat penyemangat. Dia berpendapat, setiap ada rasa takut akan terbit keberanian. Begitu pun setelah seseorang merasa "hancur", Idgitaf yakin orang itu bisa bangkit kembali.
Idgitaf mengakhiri penampilan dengan "Semoga Sembuh". Usai aksinya, Idgitaf menerima bunga anggrek dari Kebun Raya Bogor sebagai simbol menjaga konservasi, selaras dengan tujuan perhelatan festival musik Swaraya yakni menggencarkan upaya pelestarian alam.