REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pesan untuk selalu mengingat "akar" dan dari mana diri berasal disampaikan penyanyi Yura Yunita saat manggung di festival musik Swaraya. Yura memeriahkan panggung hari ketiga Swaraya yang dihelat di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Ahad (26/6) petang.
Selama satu jam penampilannya, Yura membawakan total sembilan lagu. "Selamat malam, Bogor. Apa kabar semua? Tadi hujan-hujanan aman?" kata Yura. Sebelum penampilannya, sejak sore gerimis dan hujan turun. Ketika Yura tampil, hujan sudah reda dan malam terasa hangat.
Yura mengawali penampilan dengan "Mulai Langkahmu", lagu dari album ketiga Tutur Batin rilisan 2021 silam. Berlanjut dengan tembang "Berawal dari Tatap", termuat dalam album debut Yura yang diperkenalkan kepada penikmat musik pada 2014.
Sebelum membawakan lagu "Dunia Tipu-Tipu", Yura meminta penonton mengangkat tangan kanan dan memeluk orang terkasih yang datang bersama menyimak konser. Deretan tembang lain yang dibawakan Yura termasuk "Intuisi", "Tenang", "Tutur Batin", serta "Cinta dan Rahasia".
Tidak hanya lagu berbahasa Indonesia, Yura juga melantunkan lagu bahasa Sunda, berjudul "Bandung". "Bangga pisan karena aku lahir di Bandung. Lagu ini berpesan supaya enggak lupa dari mana kita "berakar"," ujar Yura. Pesan mengingat akar itu pun terwakili dari pilihan busana Yura.
Perempuan 31 tahun itu mengenakan busana unik dengan warna serbaputih. Ada aksen tradisional berupa lilitan kain di pinggang dan selendang berwarna kontras di bahunya. Rambut panjang Yura dibiarkan tergerai dengan hiasan kepala yang artistik.
Yura mengajak penonton berdiri sebelum membawakan lagu penutup "Harus Bahagia" dari album Merakit rilisan September 2018. Tidak cuma menyanyi, pada lagu itu Yura memainkan instrumen perkusi dengan penuh semangat, lantas memberikan stik yang ia pakai secara acak ke penonton.
