REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Suguhan lagu-lagu santai sarat makna dari Fourtwnty memeriahkan hari terakhir festival musik Swaraya di Kebun Raya Bogor, Ahad lalu. Fourtwnty pun senang karena bisa mendukung acara yang mengampanyekan aksi konservasi alam itu.
"Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sampurasun, rampes. Mendung tapi enggak apa-apa. Senang sekali bisa hadir, katanya kita harus menjaga lingkungan sambil menikmati musik," kata Ari sang vokalis.
Band folk pop beranggotakan Ari, Nuwi, dan Roots tersebut menyalakan semangat penonton dengan sejumlah tembang asyik. Sebut saja "Realita", "Nematomorpha", "Lembayung Senja", juga "Hitam Putih", "Aku Tenang", dan "Zona Nyaman".
Fourtwnty senang melihat para penonton kompak dan bersemangat ikut bernyanyi. "Bogor paten. Depan, belakang, kiri, kanan, habisin suaranya, karena suara rakyat biasanya enggak didengar," ujar Ari melontarkan celetukan canda bernada kritis.
Berbeda dengan konser-konser pada umumnya, para penonton di gelaran Swaraya diminta duduk lesehan di ruang terbuka di tengah area kebun raya. Mereka duduk beralaskan tikar sambil diminta mengenakan jas hujan, sebab hampir setiap hari Kota Bogor selalu diguyur hujan.
Sejak hari pertama Swaraya, Jumat lalu, aksi para musisi di panggung memang ditemani hujan yang mengguyur, meski tidak sepanjang durasi festival. Ari sempat bingung dengan kondisi berbeda itu, lantaran biasanya Fourtwnty mengajak penonton berdansa saat membawakan lagu "Fana Merah Jambu".
Akan tetapi, Ari memaklumi kondisi tersebut dan mengajak penonton menari sambil duduk. Malam itu, Fourtwnty juga membawakan lagu terbaru berjudul "Mangu". Liriknya bercerita tentang cinta yang tidak bisa bersatu akibat dua orang memiliki perbedaan keyakinan.
Seperti setiap penampilannya di berbagai acara, band peraih gelar "Breakthrough Artist of the Year" di Indonesian Choice Awards 2018 itu punya kebiasaan baik. Fourtwnty selalu mengajak penonton menyanyikan lagu nasional, sementara para personel mengusung bendera merah putih di panggung.
Sebelum melantunkan "Indonesia Pusaka", Ari meminta semua ponsel diletakkan dan disimpan. Dia juga meminta semua orang mengepalkan kedua tangan ke udara sambil bernyanyi. Saat lagu itu dibawakan, Ari turun panggung dan mendekat ke arah penonton. "Semoga yang baik-baik selalu hinggap di hati kalian," ungkap Ari. Lagu nasional "Tanah Airku" dibawakan di akhir penampilan.