Banyumas Mulai Tahap Pertama Vaksinasi PMK
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Tim Dokter Hewan Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkanak) Banyumas saat melakukan vaksinasi di peternakan sapi perah Desa Kemutug Lor Baturraden, Selasa (28/6/2022). | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkanak) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyediakan 1.000 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk tahap pertama. Pemberian vaksinasi mulai dilakukan hari ini, Selasa (28/6/2022).
Vaksinasi tahap pertama diperuntukkan bagi ternak sapi perah yang ada di empat kecamatan di Banyumas yaitu Kecamatan Pekuncen, Kecamatan Cilongok, Kecamatan Baturraden, dan Kecamatan Sumbang.
Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas, Jan Aririjadi mengatakan, prioritas utama pemberian vaksinasi terhadap sapi perah karena sapi perah cenderung lebih lama di kandang dibandingkan sapi potong.
"Sapi perah cenderung lebih lama di kandang, mungkin sampai 5 atau 7 tahun tidak melakukan perpindahan atau mutasi. Kalau kami memvaksin ke sapi potong satu tahun atau dua tahun keluar lagi nanti sayang vaksinnya," jelas Jan Aririjadi kepada wartawan.
Ia juga menjelaskan, setelah vaksinasi terhadap seluruh sapi perah telah dilakukan, maka jumlah vaksin yang tidak terserap oleh sapi perah akan dilanjutkan ke sapi potong. "Setelah ini nanti kita evaluasi dulu, sapi perah akan terserap berapa persen," ujarnya.
Saat ini jumlah sapi di Banyumas ada sebanyak 5.269 ekor dan kerbau ada sebanyak 42 ekor. Target vaksinasi PMK tahap pertama di Banyumas yakni 80 persen. Sapi yang bisa divaksin adalah sapi yang sehat atau belum pernah terjangkit oleh wabah PMK.
"Sebelum melakukan vaksinasi ada kuisioner yang harus diisi. Kemudian ada juga pernyataan dari pemilik ternak sapinya bersih dan bisa divaksin," kata Jan.