REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Berqurban yang telah dilaunching Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara H Zainal Mustamin sejak 5 Mei 2022 saat ini telah melampaui target.
"Sebenarnya target kita 1000 ekor hewan, Alhamdulillah hingga saat ini telah melampaui target dan sudah mencapai 1.026 ekor hewan qurban," katanya saat memberikan tausiyah disela-sela pelaksanaan Dzikir dan Doa bersama pekan ke-37 lingkup Kemenag Sultra di Kendari, Selasa (28/6/2022).
Dzikir dan Doa yang dikemas dalam Mujahadah dan Doa untuk kelancaran Ibadah Haji 1443 H / 2022 M Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersama seluruh Jemaah Haji Indonesia ini, turut dihadiri segenap ASN lingkup Kemenag Sultra secara offline, serta 17 Kemenag Kab/Kota se Sultra, KUA, Penyuluh dan Madrasah se Sultra secara daring.Kakanwil Sultra menyampaikan agar jajarannya senantiasa tidak lupa bersyukur untuk menghadirkan kesenangan dan mengukir dzikir untuk menciptakan ketenangan dalam hati.
"Pribadi yang terbentuk dari dzikir secara batiniah sudah mampu menjalankan hidupnya secara baik, dan menjadi pribadi yang tenang dalam menghadapi setiap persoalan," jelas Kakanwil Sultra.
Kemudian, lanjut Kakanwil Zainal Musrtming, anulir rasa kikir agar hidup tenteram. Qurban yang saat ini digalakkan Kemenag Sultra, dinilai Kakanwil sebagai bagian dari menganulir rasa kikir. Karena dalam diri manusia selalu dominan adanya sifat kikir dan enggan berbagi."Alhamdulillah, semangat berbagi kita melampaui target qurban yang kita tetapkan tahun ini. Saat ini sudah terkumpul 1.026 ekor hewan qurban dari 1000 ekor yang kita targetkan pada program Kemenag Sultra Berkurban. Selanjutnya agar angka ini riil, agar dilaporkan melalui Kepala Kemenagnya, supaya diketahui akan kemana didistribusikan," ungkap Kakanwil.
Dirinya mengimbau agar daftar distribusi qurban segera dilaporkan dengan mengacu pada surat edaran Menag yang terbaru, tentang panduan Sholat Idul Adha dan Qurban. Dimana pada poin 2 disebutkan bahwa penyembelihan, penyaluran/distribusi hewan kurban bisa dilakukan melalui lembaga-lembaga seperti Lembaga Amil Zakat juga organisasi masyarakat yang memenuhi ketentuan.Maka paling tidak ada dua hal yang perlu diperhatikan, terkait kurban yang terkumpul ini.
Yakni qurban melalui kantor masing-masing yang dilakukan oleh unit kantor atau sekolah. Kedua, qurban yang dikumpulkan oleh keluarga ASN yang berkumpul dalam komunitas di luar kantor, yang bisa didistribusikan langsung oleh yang berqurban.
"Sehingga yang terkumpul melalui kantor dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga amil zakat dan ormas keagamaan. Mudah-mudahan ikhtiar kita ini bisa menjangkau lebih jauh, yang tidak terjangkau selama ini. Tidak hanya terdistribusi diantara kita yang berqurban, sehingga ini perlu di menej dengan baik, agar betul-betul bisa menjangkau mereka yang membutuhkan dan hewan qurban ini bisa tersalurkan dengan baik," harapnya.