Selasa 28 Jun 2022 22:55 WIB

Turki Kembali Serukan Rusia-Ukraina Akhiri Pertempuran

Turki kembali menyerukan Rusia dan Ukraina untuk segera mengakhiri pertempuran

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Petugas pemadam kebakaran Layanan Darurat Negara Ukraina bekerja untuk memadamkan api di pusat perbelanjaan yang terbakar setelah serangan roket di Kremenchuk, Ukraina, Senin malam, 27 Juni 2022.
Foto: AP Photo/Efrem Lukatsky
Petugas pemadam kebakaran Layanan Darurat Negara Ukraina bekerja untuk memadamkan api di pusat perbelanjaan yang terbakar setelah serangan roket di Kremenchuk, Ukraina, Senin malam, 27 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Turki kembali menyerukan Rusia dan Ukraina untuk segera mengakhiri pertempuran, kemudian mencari solusi diplomatik guna mengakhiri konflik antara kedua negara. Hal itu disampaikan setelah sebuah mal di kota Kremenchuk, Ukraina, menjadi sasaran serangan rudal Rusia.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Turki mengungkapkan keprihatinan dan kesedian atas serangan rudal tersebut. “Serangan semacam itu, yang baru-baru ini menargetkan permukiman sipil di berbagai kota, termasuk Kiev, sekali lagi mengungkapkan kebrutalan perang di Ukraina dan menunjukkan kebutuhan mendesak akan perdamaian abadi,” katanya, Senin (27/6/2022), dikutip laman Yeni Safak.

“Kami dengan tegas mengulangi seruan kami untuk segera menghentikan perang yang menghancurkan ini dan memprioritaskan solusi diplomatik,” tambah Kemenlu Turki.

Para pemimpin negara anggota G7 pun telah menyampaikan kecaman atas serangan ke mal di Kremenchuk. “Serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil tak berdosa merupakan kejahatan perang. Presiden Rusia (Vladimir) Putin dan mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban," kata mereka yang sedang melangsungkan pertemuan puncak di Elmau, Jerman, Selasa (28/6/2022), dilaporkan Euronews.

PBB pun turut bereaksi. Ia mengatakan, serangan ke mal di Kremenchuk adalah kejadian menyedihkan. PBB menegaskan, infrastruktur sipil tidak boleh menjadi target dalam pertempuran. Dewan Keamanan PBB diagendakan menggelar pertemuan darurat di New York untuk membahas serangan tersebut.

Komando angkatan udara Ukraina mengungkapkan, mal di Kremenchuk dihantam dua rudal jarak jauh X-22 yang ditembakkan dari pembom Tu-22M3. Rudal tersebut meluncur dari lapangan terbang Shaykovka di wilayah Kaluga Rusia. Sedikitnya 18 orang tewas dan lebih dari 30 lainnya masih dinyatakan hilang akibat serangan tersebut.

Kremenchuk adalah kota industri berpenduduk 217 ribu jiwa. Ia terletak di Sungai Dnipro di wilayah Poltava. Kilang minyak terbesar Ukraina berada di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement