Rabu 29 Jun 2022 03:20 WIB

Kunjungan Warga ke Taman Loang Baloq Naik Setelah Jadi Wisata Digital

Kunjungan warga ke Taman Loang Baloq saat ini mencapai 500-1.000 orang per hari.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Warga menikmati suasana sore sambil menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit di Taman Loang Baloq, Kecamatan Sekarbela, Mataram, NTB, Rabu (6/4/2022). Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyatakan tingkat kunjungan warga ke Taman Loang Baloq naik signifikan.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi/rwa.
Warga menikmati suasana sore sambil menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit di Taman Loang Baloq, Kecamatan Sekarbela, Mataram, NTB, Rabu (6/4/2022). Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyatakan tingkat kunjungan warga ke Taman Loang Baloq naik signifikan.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyatakan tingkat kunjungan warga ke Taman Loang Baloq naik signifikan setelah dicanangkan menjadi destinasi wisata digital dengan layanan jaringan internet gratis di area itu.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Selasa (28/6/2022), mengatakan, kunjungan warga ke Taman Loang Baloq saat ini mencapai 500-1.000 orang per hari. "Tapi jumlah itu bisa meningkat dua kali lipat pada akhir pekan yakni setiap Sabtu dan Minggu," katanya kepada sejumlah wartawan.

Baca Juga

Menurut dia, dengan adanya peningkatan kunjungan itu, maka target yang diharapkan dengan pencanangan Taman Loang Baloq menjadi destinasi wisata digital bisa tercapai. "Kini kita tinggal melakukan penataan dan pengawasan lebih maksimal agar Taman Loang Baloq ke depan bisa menjadi destinasi unggulan di daerah ini," katanya.

Apalagi, setelah Taman Loang Baloq terpilih sebagai 50 besar desa wisata terbaik program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, keberadaannya kini mengundang rasa ingin tahu para wisatawan. Taman Loang Baloq merupakan destinasi wisata yang lengkap karena kombinasi antara destinasi wisata bahari, wisata religi, dan kuliner yang menjadi suatu kesatuan sehingga diharapkan mampu membangkitkan ekonomi, membuka peluang usaha dan lapangan kerja.

"Harapan kita dengan peningkatan kunjungan juga bisa meningkatkan pendapatan daerah," katanya.

Karena itu, tambah Denny, pihaknya juga telah menerapkan sistem pembayaran dengan menggunakan non-tunai melalui aplikasi QRIS, baik untuk parkir maupun penarikan retribusi lapak-lapak kuliner dan lainnya. Namun, untuk tahap awal pembayaran masih menggunakan dua sistem yakni non-tunai dan tunai agar masyarakat yang belum memiliki aplikasi QRIS juga bisa tetap masuk ke objek wisata Loang Baloq.

"Tapi ke depan, pemanfaatan pembayaran non-tunai kita masifkan, agar target mewujudkan Loang Baloq sebagai destinasi wisata digital bisa tercapai," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement