Rabu 29 Jun 2022 08:02 WIB

PBB Serukan Dunia Internasional untuk Bantu Afghanistan yang Terdampak Gempa 

Afghanistan membutuhkan uluran tangan dunia internasional bangkit dari gempa

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Orang-orang yang terkena dampak gempa menunggu bantuan di desa Gayan di provinsi Paktia, Afghanistan, 23 Juni 2022. Lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka setelah gempa berkekuatan 5,9 melanda Afghanistan timur sebelum fajar pada 22 Juni, Bakhtar yang dikelola negara Afghanistan Kantor Berita melaporkan. Menurut pihak berwenang, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Orang-orang yang terkena dampak gempa menunggu bantuan di desa Gayan di provinsi Paktia, Afghanistan, 23 Juni 2022. Lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka setelah gempa berkekuatan 5,9 melanda Afghanistan timur sebelum fajar pada 22 Juni, Bakhtar yang dikelola negara Afghanistan Kantor Berita melaporkan. Menurut pihak berwenang, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL—Pejabat tinggi PBB di Afghanistan meminta dukungan internasional yang lebih besar untuk pemulihan pascabencana negara itu.

Pernyataan itu dikatakan setelah kunjungan organisasi antarbangsa itu selama satu hari ke komunitas-komunitas yang dilanda gempa dahsyat.  

Baca Juga

“Kunjungan kemarin menegaskan kembali kepada saya penderitaan ekstrem orang-orang di Afghanistan dan tekad mereka yang luar biasa dalam menghadapi kesulitan besar,” kata Wakil Wakil Khusus Sekretaris Jenderal dan Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Afghanistan, Dr Ramiz Alakbarov dilansir dari Saudi Gazette, Senin (27/6/2022).

PBB dan mitra telah mengembangkan seruan darurat tiga bulan, termasuk dalam rencana kemanusiaan mereka untuk Afghanistan tahun ini, untuk menanggapi bencana tersebut.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan dan mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan dan ketahanan ke hampir 362 ribu orang di dua provinsi, Paktika dan Khost yang paling terkena dampak. 

“Terlepas dari kedermawanan fenomenal yang telah ditunjukkan oleh para donor ke Afghanistan selama sepuluh bulan terakhir yang penuh gejolak ini, saya mendesak masyarakat internasional untuk menggali lebih dalam saat ini, karena penduduk menghadapi keadaan darurat lain, dan berjanji untuk mendukung penyelamatan jiwa dan kehidupan ini," tambahnya. 

Pada Sabtu lalu, Dr Alakbarov melakukan perjalanan ke desa Mir Sahib dan Khanadin, yang terletak di Distrik Giyan, provinsi Paktika, salah satu daerah yang paling parah terkena dampak gempa berkekuatan magnitudo 5,9.

Dia didampingi perwakilan dari badan pengungsi PBB, UNHCR, badan migrasi PBB IOM, Program Pangan Dunia (WFP), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-anak PBB (UNICEF), UN Women, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), dan kantor urusan kemanusiaan PBB, OCHA.

Delegasi bertemu dengan warga, banyak dari mereka telah kehilangan anggota keluarga dan teman-teman. Termasuk beberapa anak yatim piatu dan terpisah, dan yang rumahnya sekarang tidak dapat dihuni.

“Selain bantuan makanan dan tempat penampungan dan perbaikan darurat, intervensi seperti pemulihan pipa air yang rusak dan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan kolera sangat penting, seperti pemulihan jalur komunikasi, akses jalan, dan mata pencaharian dasar,” kata Dr Alakbarov.

“Tanpa dukungan transisi seperti itu, wanita, pria, dan anak-anak akan terus menanggung kesulitan yang tidak perlu dan tak terbayangkan," tambahnya.    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement