Rabu 29 Jun 2022 08:10 WIB

Kepala BP2MI Antusias Dorong MPP Bermanfaat Luas untuk Publik

Sejumlah pihak terkait sepakat dengan adanya Mal pelayanan Publik (MPP).

Sejumlah pimpinan lembaga dan kementerian di Tanah Air sepakat membentuk Mal pelayanan Publik (MPP) melalui nota kesepahaman pada Selasa (28/6/2022).
Foto: Dok. Kem
Sejumlah pimpinan lembaga dan kementerian di Tanah Air sepakat membentuk Mal pelayanan Publik (MPP) melalui nota kesepahaman pada Selasa (28/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia (RI) masif melakukan pemantapan pelayanan publik. Untuk menunjang pelayanan, maka dibuatlah sistem yang transparan. Memacu profesionalisme, dan melahirkan paradigma pelayanan yang handal. Mewujudkan itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik (PanRB) RI meluncurkan Mal pelayanan Publik (MPP).

Dilansir dari Antara, Rabu (29/6/2022), terkait hal tersebut  telah dilaksanakan Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama dari sejumlah pihak terkait pada Selasa (28/6/2022).

Baca Juga

Pengganti sementara Menpan-RB, Tjahjo Kumolo, Prof. Mahfud MD, dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan merupakan ikhtiar yang positif. "Penandatanganan Nota Kesepahaman ini penting dilakukan. Agar kita punya spirit yang sama tentang pelayanan publik. Bahwa apa yang dilakukan, diperintahkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin adalah untuk melayani rakyat. Pemerintah wajib mendekatkan pelayanan pada rakyat," ujar Mahfud, di Kantor KemenPan-RB, Selasa, (28/6/2022).

Selanjutnya, Wakil Presiden (Wapres) RI, KH. Ma'ruf Amin yang menyaksikan langsung penandatanganan Nota Kesepahaman menyampaikan apresiasi. Wapres menyebutkan kehadiran Mal Pelayanan Publik mencerminkan adanya inovasi. Dan itulah sikap keterbukaan pemerintah pada rakyatnya.

"Tujuan kehadiran Mal Pelayanan Publik adalah memberi kemudahan, kecepatan. Keterjangkauan, kemanan dan kenyamanan kepada rakyat dalam mendapatkan pelayanan. Program ini mendekatkan rakyat pada pelayanan. Model pelayanan seperti ini memberi kemudahan yang sama pada rakyat," ujar Wapres Ma'ruf dalam sambutannya.

Sementara itu, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani usai menandatangani Nota Kesepahaman, memberi sambutan antusias. Menurut Benny, upaya mendobrak kegelapan birokrasi telah dilakukan BP2MI. Sehingga sangat relevan kehadiran MPP akan sangat membantu rakyat dalam mengakses pelayanan.

"Alhamdulillah proses penandatanganan Nota Kesepahaman untuk hadirnya MPP telah kita laksanakan. Yang disaksikan Pak Wakil Presiden, KH. Ma'ruf Amin, ini bertanda pemerintah serius mendekatkan pelayanan pada rakyat. Transparansi terus dilakukan, kami BP2MI sangat siap menyambut ini. Karena BP2MI telah running, tinggal kita integrasikan sistemnya saja," kata Benny, yang juga Waketum DPP Partai Hanura ini.

Untuk diketahui yang hadir dalam kegiatan ini adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kementerian Dalam Negeri, Jaksa Agung RI, Prof. Dr. H. Sanitiar Burhanuddin, Kapolri Jenderal Polisi, Listyo Sigit Prabowo. Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia  dan Menteri Agama RI, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional.

Selain Kepala BP2MI, Benny Rhamdani hadir pula pihak Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Perpustakaan Nasional, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, PT. PLN (Persero), dan PT. Taspen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement