Persiapan Idul Adha, Klaten Kembali Buka Pasar Hewan
Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah calon pembeli mengamati sapi yang dijual di Pasar Hewan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. | Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kembali membuka pasar hewan pada 29 Juni setelah sempat tutup selama beberapa pekan akibat merebaknya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, utamanya sapi dan kambing.
"Ini juga dalam rangka persiapan Idul Adha," kata Bupati Klaten Sri Mulyani di Klaten.
Dengan demikian, ia berharap masyarakat tidak perlu kebingungan membeli sapi atau kambing untuk Idul Adha hingga ke luar Klaten. "Karena di Klaten cukup, jumlahnya ada ratusan ribu ekor. Kalau perkiraan kebutuhan untuk hewan kurban di Klaten sekitar 9.000 ekor, jadi stoknya aman," katanya.
Pihaknya mencatat untuk populasi sapi di Klaten hingga saat ini sebanyak 108 ribu ekor, sedangkan kambing sebanyak 106 ribu ekor. Ia mengatakan ada standar operasional prosedur yang disiapkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian pada pembukaan kembali pasar hewan tersebut.
Salah satunya larangan hewan dari luar daerah masuk ke pasar di kawasan Klaten. "Hewan di luar Klaten sementara tidak boleh masuk, jadi hanya jual hewan yang ada di Klaten. Dokter hewan nanti juga memastikan kondisi sapi yang masuk dalam keadaan baik, yang tidak dalam kondisi baik tidak boleh masuk pasar," ujarnya.
Selain itu, setiap hewan yang masuk ke pasar wilayah setempat dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan. "Itu sudah ada di SOP, intinya kami batasi karena virus PMK ini mudah menular. Sejauh ini kami juga melakukan sosialisasi kepada seluruh blantik, peternak," kata bupati.
Ia berharap baik blantik maupun peternak mengikuti imbauan tersebut mengingat jika nanti ternak tertular maka yang rugi adalah blantik maupun peternak itu sendiri. Sri Mulyani juga sudah berkoordinasi dengan pemda sekitar agar peternak di masing-masing daerah untuk sementara tidak menjual hewan ke luar daerahnya.