REPUBLIKA.CO.ID, ANAKARA - Unit Penjaga Pantai Turki menyelamatkan lebih dari 100 migran gelap dari provinsi Izmir pada Rabu (29/6/2022) pagi. Para imigran mengaku ditolak oleh otoritas Yunani yang kemudian terombang-ambing di perairan teritorial.
"Total 108 migran berjuang untuk tetap bertahan di perahu karet dari distrik Urla, Cesme dan Dikili ketika otoritas Turki turun tangan," kata Komando Penjaga Pantai dalam sebuah pernyataan seperti dikutip laman Anadolu Agency, Rabu.
Mereka kemudian dirujuk ke kantor imigrasi provinsi untuk proses hukum.Yunani adalah rute utama ke Uni Eropa bagi pencari suaka yang datang dari Turki.
Turki dan kelompok hak asasi manusia internasional telah berulang kali mengutuk praktik ilegal Yunani dalam menolak pencari suaka. Sebab hal itu melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional dengan membahayakan kehidupan orang-orang yang rentan, termasuk perempuan dan anak-anak.
Turki telah menjadi titik transit utama bagi migran gelap yang ingin menyeberang ke Eropa untuk memulai kehidupan baru, terutama mereka yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan di negara mereka.
Negara tersebut sudah menampung 4 juta pengungsi, lebih dari negara lain manapun di dunia. Turki mengambil langkah-langkah keamanan baru di perbatasannya untuk secara manusiawi mencegah masuknya migran baru.