REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Manager Project Company Holywings Indonesia, Yuli Setiawan, mengakui, pihaknya kecolongan promosi minuman keras yang mencatut nama Muhammad dan Maria. Karena itu, pihaknya meminta maaf pada umat Muslim dan Nasrani.
“Apa yang dilakukan tim kreatif atau promosi dari Holywings tidak diketahui pihak manajemen dan tindakan tidak terpuji,” kata Yuli dalam rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Dia menjelaskan, promosi minuman keras gratis bagi nama yang dicatut sebenarnya telah berjalan selama tiga bulan terakhir. Namun demikian, kata dia, nama-nama biasanya adalah nama yang tidak menimbulkan tendensi seperti Tomi, Bima, Daniel, Dewi dan lainnya.
“Apabila nama tersebut sesuai dengan ID atau KTP datang ke HW akan dapat free minuman sesuai yang ada dalam materi promosi,” jelasnya.
“Nah kemudian terkait penggunaan nama Muhammad dan maria, bahwa pihak manajemen Holywings tidak pernah mengetahui sebelumnya. Sehingga dalam hal ini merasa kecolongan dengan tindakan oknum tim promosi sosial media yang sengaja menggunakan nama tersebut,” jelas dia.
Yuli mengaku, pada promosi 23 Juni lalu, pihak manajemen juga kaget dengan nama yang dicatut. Berdasarkan pemaparannya, pihak dia mengetahui pada sekitar pukul 14.00 WIB.
Atas promosi itu, Holywings, lanjutnya, merasa dirugikan oleh tim promosinya sendiri. Yuli menyebut pihaknya langsung melakukan pemecatan terhadap orang yang terlibat dalam promosi itu. Menurut dia, Holywings saat ini menyerahkan kelanjutan para tersangka kepada kepolisian.
“Manajemen HW dalam hal ini berjanji untuk lebih teliti dan cermat agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” paparnya.