Rabu 29 Jun 2022 17:59 WIB

Asing Bukukan Jual Bersih Rp 1 Triliun, IHSG Berakhir di Zona Merah

IHSG terdorong aksi jual asing yang paling banyak melepas saham perbankan

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu (29/6). IHSG ditutup melemah sebesar 0,77 persen ke posisi 6.942,35 meski sempat menyentuh zona hijau pada awal perdagangan sesi pertama. Investor asing membukukan aksi jual bersih mencapai Rp 1,01 triliun. Adapun saham yang paling banyak dilepas antara lain dari sektor bank terutama BBRI, BBCA, BBNI dan BMRI. Selain itu, saham lainnya yang dilepas adalah INCO, ANTM, MDKA hingga ITMG.
Foto: Prayogi/Republika.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu (29/6). IHSG ditutup melemah sebesar 0,77 persen ke posisi 6.942,35 meski sempat menyentuh zona hijau pada awal perdagangan sesi pertama. Investor asing membukukan aksi jual bersih mencapai Rp 1,01 triliun. Adapun saham yang paling banyak dilepas antara lain dari sektor bank terutama BBRI, BBCA, BBNI dan BMRI. Selain itu, saham lainnya yang dilepas adalah INCO, ANTM, MDKA hingga ITMG.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu (29/6). IHSG ditutup melemah sebesar 0,77 persen ke posisi 6.942,35 meski sempat menyentuh zona hijau pada awal perdagangan sesi pertama.

Investor asing membukukan aksi jual bersih mencapai Rp 1,01 triliun. Adapun saham yang paling banyak dilepas antara lain dari sektor bank terutama BBRI, BBCA, BBNI dan BMRI. Selain itu, saham lainnya yang dilepas adalah INCO, ANTM, MDKA hingga ITMG. 

Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan IHSG dan indeks pasar saham regional Asia cenderung bergerak melemah di tengah pertemuan forum pertemuan Bank Sentral Eropa di Portugal. 

"Pelaku pasar dan investor menanti arah kebijakan bank sentral setelah sebelumnya menyatakan siap untuk mengerek suku bunga dengan lebih cepat jika diperlukan kendati ada kekhawatiran resesi," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Rabu (29/6). 

Selain itu, pelaku pasar merespons negatif rilis data kepercayaan konsumen Amerika Serikat bulan Juni yang mengalami penurunan menjadi 98,7 dari 103,2 pada bulan Mei.

Dari dalam negeri, rilis dari lembaga pemeringkat Fitch yang mempertahankan peringkat Indonesia dengan outlook BBB atau layak investasi (investment grade) memberikan sentimen positif bagi pasar. Namun sentimen tersebut gagal membawa IHSG ke zona hijau. 

Sektor yang mengalami penurunan paling tajam yaitu transportasi dengan koreksi lebih dari 3 persen. SMDR memimpin dengan pelemahan sebesar 6,88 persen disusul ASSA yang jatuh 4,19 persen serta TMAS yang turun 3,7 persen. 

Selain itu, penurunan saham sektor energi dan tambang juga berkontribusi menekan IHSG ke zona merah. HRUM terpangkas 3,73, ADMR dan ADRO masing-masing terkoreksi sebesar 3,33 persen dan 2,71 persen. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement