REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih Lazio, Maurizio Sarri, menilai, situasi persaingan di liga-liga top Eropa, termasuk Liga Italia, akan sangat berbeda pada musim depan.
Pelatih asal Italia itu merujuk pada jeda kompetisi yang cukup lama, terutama pada akhir November 2022 hingga awal Januari 2023. Pada periode tersebut, sorotan publik pecinta sepak bola akan tertuju ke Qatar.
Salah satu negara arab itu akan menggelar putaran final Piala Dunia 2022, tepatnya pada 21 November hingga 18 Desember. Ini menjadi pertama kalinya gelaran Piala Dunia digelar pada akhir tahun, yang biasanya dihelat pada pertengahan tahun atau bertepatan dengan musim panas.
Kondisi ini berimbas pada sejumlah perubahan jadwal kompetisi liga-liga top Eropa, termasuk Serie A musim 2022/2023. Serie A musim depan akan menggelar laga pembuka pada 14 Agustus 2022, sepekan lebih awal dibanding gelaran Liga Italia musim ini.
Namun, pada pertengahan November, Liga Italia akan menggelar giornata terakhir sebelum jeda panjang lantaran gelar Piala Dunia 2022. Liga Italia akan kembali bergulir pada awal Januari, tepatnya pada 4 Januari 2022.
Sarri pun menilai, jeda selama hampir dua bulan akan memberikan pengaruh pada kemampuan tim untuk bisa menjaga konsistensi performa dan bersaing secara maksimal. Eks pelatih Juventus itu menyoroti soal potensi penurunan kondisi fisik para pemain selama jeda tersebut.
''Situasi persaingan musim depan akan sangat aneh. Kondisi ini akan berlaku untuk semua tim. Untuk tiga bulan awal, kami harus bisa tampil dengan kondisi maksimal.”
“Kemudian, ada jeda yang cukup panjang, dan harus memulai dari awal lagi. Ide Piala Dunia di tengah-tengah kompetisi rasanya bukan ide yang bagus,'' ujar Sarri seperti dikutip Football Italia, Rabu (29/6).
Tantangan terbesar dari kondisi tersebut, tutur Sarri, adalah kemampuan tim-tim untuk bisa melakukan start yang bagus pasca jeda kompetisi yang cukup lama.
''Di sepak bola modern, sepertinya tidak mungkin sebuah tim langsung tampil dengan skuad terbaik. Selain adanya kompetisi lain yang mesti dilakoni, para pemain juga membutuhkan waktu untuk memulihkan kondisinya,'' tutur mantan pelatih Chelsea tersebut.
Musim depan akan menjadi musim kedua Sarri menukangi Lazio. Pada musim ini, pelatih berusia 63 tahun itu mampu mengantarkan I Biancoceleste finish di peringkat kelima Liga Italia dan berhak tampil di Liga Europa pada musim depan.
Lazio akan mengawali kiprah di pentas Serie A musim depan dengan menjamu Bologna, pertengahan Agustus mendatang. Hanya berselang satu pekan kemudian, I Biancoceleste sudah menghadapi laga berat dengan lawatan ke markas runner-up Liga Italia musim ini, Inter Milan.