REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada Rabu (29/6) mengatakan, Rusia siap mengekspor puluhan juta ton biji-bijian jika Barat mencabut larangan pengiriman. Dia menegaskan, Rusia tidak mencegah ekspor gandum dari Ukraina dan menyediakan koridor yang aman untuk pengiriman setiap hari.
"Rusia siap mengekspor puluhan juta ton biji-bijian jika larangan Barat cabut larangan ekspor," ujar Zakharova, dilansir TASS.
Menurut Zakharova, jika Barat khawatir dengan krisia kelaparan dunia, maka mereka harus berhenti memblokir ekspor pasokan makanan. Zakharova menekankan, Washington, Brussel dan London bertanggung jawab atas larangan pengiriman pangan tersebut.
Zakharova juga mencatat bahwa, kesalahan untuk memblokir ekspor gandum dari Ukraina terletak pada rezim Kiev. Mereka bertanggung jawab atas ranjau pelabuhan. Zakharova mengkritik perkataan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock yang menyebut, Rusia menggunakan kelaparan sebagai senjata.
“Lihat saja pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman yang benar-benar keterlaluan dan tidak dapat diterima oleh seorang politisi, negarawan dan orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang sejarah negaranya sendiri, Eropa dan dunia sebagai keseluruhan. Dia menyatakan bahwa Rusia cukup sengaja mempersenjatai kelaparan dan menyandera seluruh dunia. Baerbock tidak hanya berbohong, dia berbohong dengan berani dan sinis," kata Zakharova.
Menurut Zakharova, Baerbock melakukan segalanya untuk melupakan bahwa negaranya secara historis menggunakan kelaparan sebagai senjata dan menyandera orang. Bahkan mereka jug menghancurkan penduduk sipil.
Ekspor gandum Ukraina telah menjadi agenda internasional selama lebih dari dua bulan. Meski beberapa opsi transportasi sudah diusulkan, masih belum ada keputusan akhir. Menurut berbagai perkiraan, antara 20 hingga 25 juta ton gandum diblokir di Ukraina.