Kamis 30 Jun 2022 06:50 WIB

PSI: Pemprov DKI Harusnya Malu Kecolongan Holywings

Ketua Fraksi PSI sebut harusnya Pemprov DKI malu karena kecolongan izin Holywings.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Satpol PP bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta TNI  melakukan penyegelan di salah satu bar-resto Holywings di Jakarta, Selasa (28/6/2022). Ketua Fraksi PSI sebut harusnya Pemprov DKI malu karena kecolongan izin Holywings.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Satpol PP bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta TNI melakukan penyegelan di salah satu bar-resto Holywings di Jakarta, Selasa (28/6/2022). Ketua Fraksi PSI sebut harusnya Pemprov DKI malu karena kecolongan izin Holywings.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan, Pemprov DKI telah lalai dalam menegakan izin usaha di lingkup wilayahnya. Menurut dia, DKI kecolongan izin usaha Holywings.

"Harusnya Pemprov malu karena kecolongan ini. Jangan sampai penindakannya tebang pilih, coba diperiksa lagi izin-izin usaha tempat lain. Kasihan mereka yang sudah taat hukum, pasti ada kecemburuan,” kata Anggara, Rabu (29/6/2022).

Baca Juga

Dia menyebut, dampak dari lalainya Pemprov DKI terlalu luas. Terlebih, saat banyak yang mempertanyakan mengapa Pemprov DKI baru bertindak permasalahan izin tersebut setelah viralnya masalah Holywings.

“Outlet-outlet ini bukan baru berdiri satu-dua pekan, kenapa bisa sampai lolos dari pengawasan? Jangan-jangan banyak usaha lain yang tidak ikut aturan tapi beroperasi, kami harap dapat ditinjau lagi," tuturnya.

Karena banyaknya pengangguran yang dikhawatirkan dari tutupnya Holywings, dia meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) berperan aktif melakukan perlindungan.

“Disnakertrans harus memantau nasib karyawan gerai yang ditutup. Jangan sampai nanti ada kasus hak-haknya tidak terpenuhi. Dampingi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” jelasnya.

General Manager Project Company Holywings Indonesia, Yuli Setiawan, meminta maaf atas kegaduhan yang dilakukan Holywings terkait promosi minuman keras gratis setiap Kamis bagi siapapun yang bernama Muhammad dan Maria. Dia mengaku, promosi itu tidak terpuji.

“Kami minta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat indonesia, khususnya kepada umat Islam dan Nasrani, apa yang telah dilakukan tim kreatif atau promosi dari Holywings tidak diketahui pihak manajemen dan tindakan tidak terpuji,” kata Yuli saat rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu.

Promo mingguan dengan konsep nama itu, kata dia, memang sudah berlangsung dengan nama-nama berbeda seperti Tomi, Bima, Daniel, Dewi dan lainnya dengan menunjukkan identitas. Dia menjelaskan, materi promo yang dimaksud merupakan promo reguler yang telah berjalan selama tiga bulan terakhir.

“Nah kemudian terkait penggunaan nama Muhammad dan Maria, bahwa pihak manajemen Holywings tidak pernah mengetahui sebelumnya sehingga dalam hal ini merasa kecolongan dengan tindakan oknum tim promosi sosial media yang sengaja menggunakan nama tersebut,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement