REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rezeki setiap hamba telah ditetapkan oleh Allah, sebab Allah menyediakan rezeki-rezeki pada tiap hamba-Nya dengan pasti. Bahkan di dalam Alquran disebutkan bahwa bumi beserta isinya disediakan untuk manusia serta makhluk-makhluk yang hidup di dalam (bumi).
Lantas kapan kiranya Allah menetapkan rezeki tersebut?
Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah KH Muhammad Yusran Anshar mengatakan, bahwa Allah SWT dengan pasti dan mutlak telah menetapkan rezeki setiap hamba-Nya, termasuk kepada hewan. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 29, Allah berfirman, "Ialah Allah yang menciptakan bagi kalian apa saja yang ada di muka bumi,".
Maka sesungguhnya manusia tidak akan mampu menghitung nikmat Allah. Disebutkan dalam Surah Al-Mulk ayat 15, "Ialah Allah yang telah menjadikan bumi ini tunduk kepada kalian, maka berjalanlah di muka bumi ini, dan silakan makan dari rezeki-rezeki yang Allah tetapkan, dan kepada Allah lah kalian akan dikumpulkan,".
Dalam sebuah hadis diterangkan, kata Kiai Yusran, sejak bayi atau janin usia empat bulan, maka datang malaikat yang mendatanginya tentang empat hal. Salah satu takdir yang ditetapkan adalah tentang rezekinya.
"Jadi sejak di dalam rahim ibu, tepatnya di usia janin empat bulan, Allah telah menetapkan rezeki bagi manusia," kata Kiai Yusran saat dihubungi Republika, Rabu (29/6/2022) malam.
Maka makna bekerja dalam Islam menurut Kiai Yusran adalah bagaimana seseorang menggerakkan tangannya, berjalan di muka bumi ini, menjemput rezekinya. "Jatahnya sudah ditetapkan, tapi bagaimana kita mendapatkannya, itu melalui proses ikhtiar dan kerja. Dan inilah makna menyandarkan diri kepada Allah SWT," ujarnya.