REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris mengatakan mereka akan menggelontorkan 1 miliar poundsterling lagi dalam bentuk bantuan militer ke Ukraina. Sementara Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melabelkan Rusia sebagai "ancaman terbesar" bagi keamanan Barat.
Dana itu akan mendorong kemampuan tempur pertahanan Ukraina. Seperti sistem pertahanan udara, pesawat tanpa awak, perangkat tempur elektronik baru dan ribuan peralatan bagi tentara Ukraina.
"Senjata, peralatan, dan pelatihan Inggris mengubah pertahanan Ukraina terhadap pembantaian ini. Dan kami akan terus tegak berada di belakang rakyat Ukraina untuk memastikan Putin gagal di Ukraina," kata Perdana Menteri Boris Johnson dalam pernyataannya, Rabu (29/6/2022).
Pendanaan terbaru diumumkan setelah pada bulan Mei Inggris mengatakan akan menyediakan 1,3 miliar pounds dalam bentuk bantuan militer ke Ukraina. Sehingga pada tahun ini total bantuan militer dan ekonomi Inggris untuk Ukraina mencapai 3,8 miliar pounds.
Pasukan Ukraina juga mulai menggelar latihan di Inggris setelah Johnson menawarkan operasi besar dengan potensi melatih 10 ribu tentara setiap 120 hari. Pertemuan NATO didominasi masalah invasi Rusia ke Ukraina.
Moskow menyebut invasi itu sebagai "operasi militer khusus" untuk menyingkirkan nasionalis Ukraina. NATO sepakat memodernisasi angkatan bersenjata Ukraina. Blok itu mengatakan sepenuhnya berada di belakang "rakyat Ukraina yang mempertahankan negara mereka dengan heroik."
Dalam pidatonya di pertemuan NATO di Madrid yang disiarkan melalui video Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada bulan ini negaranya membutuhkan 5 miliar dolar AS untuk pertahanan dan perlindungan.