Kamis 30 Jun 2022 09:25 WIB

Moeldoko Imbau Para Suami Ikut Peduli Kondisi Stunting Anak

KSP Moeldoko mengimbau para suami untuk ikut peduli kondisi anak yang stunting.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Kepala Kantor Staff Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengimbau para suami untuk ikut peduli kondisi anak yang stunting.
Foto: Antara/Irfan Anshori
Kepala Kantor Staff Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengimbau para suami untuk ikut peduli kondisi anak yang stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyerukan pentingnya semua pihak untuk turut terlibat menyelesaikan persoalan stunting pada anak. Moeldoko pun mengimbau agar para suami turut peduli terhadap permasalahan ini.

"Ketika saya menjadi Komandan Kodim, saya baru paham tentang posyandu dan stunting. Saya khawatir bapak-bapak yang sekarang juga tidak peduli seperti saya dulu. Seharusnya sudah tidak boleh seperti itu," kata Moeldoko dalam acara peringatan Hari Keluarga Nasional secara daring, dikutip dari siaran pers KSP pada Kamis (30/6/2022).

Baca Juga

"Suami harus peduli juga terhadap isu stunting. Oleh karenanya, saya siap jadi Bapak Asuh dan berkontribusi menyelesaikan permasalahan ini," ujarnya.

Seperti diketahui, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah meluncurkan program Bapak Asuh Anak Stunting. Melalui program ini, para ayah diajak untuk peduli dan berdonasi membantu anak-anak stunting dari keluarga tidak mampu.

"Kalau program bapak asuh dijalankan oleh banyak pihak, pasti ini menjadi bantuan yang berpengaruh pada pertumbuhan anak," kata dia.

Moeldoko mengatakan, permasalahan stunting tidak akan menjadi permasalahan yang rumit jika semua pihak sadar untuk menjaga sanitasi bersih, mengatur pola makan yang sehat dan memberikan pola asuh yang baik untuk anak.

Purnawirawan TNI tersebut juga berdialog dengan para ibu-ibu dari Provinsi Aceh dan Provinsi NTT secara daring. Moeldoko memastikan agar bantuan pemerintah berupa bansos dan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dapat tersalurkan secara tepat sasaran kepada setiap keluarga yang membutuhkan.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi saat anak berada di kandungan dan ketika di usia pertama kehidupan anak. Berdasarkan pendataan keluarga 2021, jumlah keluarga berisiko stunting di Indonesia mencapai sekitar 21,9 juta keluarga.

KSP aktif mengawal program stunting sebagai salah satu program prioritas nasional yang menjadi perhatian pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'aruf Amin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement