Kamis 30 Jun 2022 11:23 WIB

Sopir Truk Maut Penyelundup Migran di Texas Pura-Pura Jadi Korban

Jika terbukti bersalah, sopir akan menghadapi hukuman maksimal semumur hidup.

Polisi bekerja di tempat kejadian perkara penemuan jenazah di dalam truk, Senin, 27 Juni 2022, di San Antonio, Texas, Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Eric Gay
Polisi bekerja di tempat kejadian perkara penemuan jenazah di dalam truk, Senin, 27 Juni 2022, di San Antonio, Texas, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN ANTONIO -- Tersangka sopir truk pembawa puluhan orang yang tewas karena kepanasan di Texas, AS, pekan ini berpura-pura jadi korban sebelum ditangkap dengan tuduhan menyelundupkan migran yang menyebabkan kematian. Warga Texas, Homero Zamorano Jr, 45 tahun, ditangkap pada Senin di dekat lokasi kejadian setelah berpura-pura menjadi salah satu korban peristiwa yang menewaskan 53 migran tersebut.

Insiden itu menjadi tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah kelam perdagangan manusia di Amerika Serikat (AS). Jika terbukti bersalah, dia akan menghadapi hukuman maksimal penjara seumur hidup atau kemungkinan hukuman mati, kata Departemen Kehakiman AS saat mengumumkan tuntutan.

Baca Juga

Tersangka lain yang juga ditahan dalam kasus itu pada Rabu adalah Christian Martinez, 28 tahun. Dia ditangkap pada Selasa dan dituduh melakukan konspirasi untuk mengangkut migran secara tidak sah yang menyebabkan kematian.

Jaksa federal mengatakan Martinez terlibat dalam peristiwa tragis itu setelah komunikasinya dengan Zamorano ditemukan oleh penyelidik yang memeriksa ponsel Zamorano. Truk trailer yang dipenuhi migran dari Meksiko, Guatemala, Honduras dan El Salvador itu ditemukan terlantar pada Senin di sebuah kawasan industri yang terpencil dekat jalan tol di pinggiran San Antonio, Texas, sekitar 250 km dari perbatasan AS-Meksiko.

Suhu udara di daerah itu pada saat kejadian mencapai 39,4 derajat Celcius. Pihak berwenang yang dipanggil ke lokasi kejadian tidak menemukan adanya persediaan air atau alat pengatur suhu di dalam kontainer.

Para petugas mengatakan pintu belakang kontainer terbuka dan mereka melihat "tumpukan mayat" di dalamnya, banyak di antaranya terasa panas saat disentuh. Beberapa korban ditemukan tergeletak di atas tanah di sekitar truk.

Belum jelas bagaimana pintu kontainer itu bisa terbuka. Menurut komunikasi radio dari para petugas yang pertama kali datang ke lokasi, tak seorang pun di dalam kontainer dalam keadaan sadar dan hanya sekitar dua belas orang yang tampak masih bernapas.

Pada Selasa, dua pria warga Meksiko ditetapkan jadi tersangka oleh pengadilan federal AS dalam kasus tersebut. Mereka dituduh sebagai pendatang gelap yang membawa senjata api.

Pihak berwenang mengatakan keduanya, Juan Francisco D'Luna-Bilbao dan Juan Claudio D'Luna-Mendez, ditangkap saat meninggalkan sebuah kediaman di San Antonio yang menjadi alamat dari pemilik truk trailer itu. Seorang hakim federal di San Antonio telah memerintahkan penahanan mereka sebelum persidangan awal digelar pada Jumat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement