REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terbaru menemukan bahwa lebih dari setengah pekerja tak memiliki simpati terhadap kolega yang sedang menderita alergi. Banyak dari pekerja yang justru merasa sebal ketika kolega mengalami gejala-gejala alergi di tempat kerja.
"Studi ini menunjukkan efek serius yang bisa disebabkan oleh alergi pada kehidupan orang-orang, mulai dari melewatkan acara sosial hingga diabaikan di tempat kerja," ungkap David Palmer dari LG Electronics, seperti dilansir Express, Kamis (30/6/2022).
Studi ini dilakukan dengan melakukan survei terhadap 1.500 orang pekerja. Hasil survei menunjukkan bahwa 59 persen pekerja mengaku merasa tidak iba terhadap kolega yang menderita alergi.
Selain itu, sebanyak 51 persen orang juga merasa kesal ketika kolega mengalami gejala pilek dan alergi. Sekitar 46 persen orang bahkan mengaku sulit untuk merasa iba pada kolega yang mengalami gejala alergi.
Di sisi lain, pekerja yang mengidap alergi juga mengaku menghadapi kesulitan. Berdasarkan survei, hampir seperempat dari pekerja yang menderita alergi merasa diperlakukan seperti orang buangan oleh rekan kerja mereka karena mengalami gejala alergi.
"Ada banyak misinformasi," jelas Palmer.