Kamis 30 Jun 2022 16:15 WIB

Putin: Hubungan dengan Finlandia dan Swedia akan Memburuk

Hubungan Rusia dengan Finlandia dan Swedia akan memburuk karena keanggotaan di NATO

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Putin mengatakan, hubungan Rusia dengan Finlandia dan Swedia akan memburuk karena keanggotaan mereka di NATO. Menurut Putin, ketegangan hubungan itu tidak dapat dihindari.
Foto: EPA-EFE/MIKHAIL METZEL / KREMLIN POOL / SPUTN
Putin mengatakan, hubungan Rusia dengan Finlandia dan Swedia akan memburuk karena keanggotaan mereka di NATO. Menurut Putin, ketegangan hubungan itu tidak dapat dihindari.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Vladimir Putin pada Rabu (29/6/2022) mengatakan, Rusia akan memberikan tanggapan jika NATO mengerahkan pasukan serta infrastruktur di Finlandia dan Swedia. Sejauh ini Putin tidak masalah dengan langkah Finlandia dan Swedia untuk gabung NATO.

“Dengan Swedia dan Finlandia, kami tidak memiliki masalah seperti yang kami miliki dengan Ukraina.  Mereka ingin bergabung dengan NATO, silakan," kata Putin kepada televisi pemerintah Rusia.

Baca Juga

“Tetapi mereka harus memahami bahwa tidak ada ancaman sebelumnya, sementara sekarang, jika kontingen militer dan infrastruktur dikerahkan di sana, kita harus merespons dengan baik serta menciptakan ancaman yang sama," kata Putin menambahkan.

Putin mengatakan, hubungan Rusia dengan Finlandia dan Swedia akan memburuk karena keanggotaan mereka di NATO. Menurut Putin, ketegangan hubungan itu tidak dapat dihindari.

“Semuanya baik-baik saja di antara kami, tetapi sekarang mungkin ada beberapa ketegangan, pasti akan ada. Itu tidak bisa dihindari jika ada ancaman bagi kita," kata Putin.

Sebelumnya Turki mencabut hak vetonya atas Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO. Turki mengambil langkah tersebut setelah ada kesepakatan antara Finlandia dan Swedia untuk saling melindungi keamanan satu sama lain. Melalui langkah tersebut,  Helsinki dan Stockholm dapat melanjutkan aplikasi mereka untuk bergabung dengan NATO yang menandai perubahan terbesar dalam keamanan Eropa dalam beberapa dekade.

Putin menambahkan, tujuan operasi militer khusus di Ukraina tetap tidak berubah. Putin mengatakan, tujuannya adalah untuk membebaskan wilayah Donbas di Ukraina timur dan menciptakan kondisi untuk memastikan keamanan Rusia.

Putin mengatakan, pasukan Rusia telah bergerak maju di Ukraina dan intervensi militer berjalan sesuai rencana. Putin tidak perlu menetapkan tenggat waktu untuk mengakhiri perang di Ukraina.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement