Kapasitas Layanan Perumdam Tirta Perwira Ditargetkan Jadi 80 Persen
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. | Foto: Dok. Pemkab Purbalingga
REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menargetkan kapasitas pelayanan Perusahan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Perwira naik dari 40 persen menjadi 80 persen. Ini dilakukan guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal ini disampaikannya saat melantik Direktur Utama dan Direktur Umum Perumdam, Kamis (30/6/2022) di Ruang Ardilawet Setda Purbalingga. Mereka yang dilantik di antaranya Sugeng ST selaku Direktur Utama dan Baryono SH selaku Direktur Umum untuk masa jabatan 2022 - 2027.
Bupati mengungkapkan, di tengah keterbatasan APBD, Perumdam Tirta Perwira dituntut untuk melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kalau kemarin hanya satu direksi, saat ini saya melantik dua direksi, tentunya ke depan segala target-target kinerjanya harus lebih maksimal. Penambahan direksi ini diharapkan dapat mendorong produktivitas kinerja perusahaan ini lebih maksimal," kata bupati.
Ia lantas menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian Perumdam Tirta Perwira. Pertama, kapasitas pelayanan PDAM saat ini baru mencakup 40 persen dari masyarakat Purbalingga, hal diminta ini untuk ditingkatkan.
"Jadi masih bisa didorong, harapannya ke depan bisa 70 atau 80 persen. Potensi ini perlu digali dengan maksimal," katanya.
Bupati menyebut masih ada beberapa kecamatan dengan penduduk besar yang belum terlayani PDAM. Di antaranya Kejobong, Karangmoncol, Pengadegan, Kertanegara, dan Karangjambu. Hal ini perlu dipikirkan agar PDAM bisa masuk, termasuk meningkatkan sumber mata air baku.
Demikian mengenai kebocoran-kebocoran yang terjadi pada jaringan pipa PDAM, untuk dilakukan peremajaan agar bisa meminimalisir. PDAM juga perlu merumuskan soal tarif layanan, namun ini menjadi opsi terakhir dalam menggenjot pendapatan.
"Jadi kalau kita perhatikan tarif PDAM Purbalingga masih relatif rendah dibandingkan daerah lain. Namun peningkatan tarif perlu memperhatikan kondisi masyarakat, jangan sampai menimbulkan gejolak, hati-hati dan perlu kajian, ini menjadi opsi terakhir," ujarnya.
Selanjutnya, Bupati juga menekankan agar PDAM harus ada penataan dan pengadministrasian yang jelas terkait aset. Tidak kalah penting, bupati juga agar Perumdam Tirta Perwira ini kembali mengembangkan usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
"AMDK ini jangan dipandang sebelah mata, karena memiliki potensi yang luar biasa. Jadi kalau ini bisa diseriusin bisa kita kita dorong untuk bisa menghasilkan kontribusi terhadap PAD," kata dia.
Pengembangan usaha AMDK ini sudah pada tahap menyelesaikan perizinan, mulai dari kemasan gelas dan galon. Bupati menyatakan siap mendukung pemasaran AMDK dari Perumdam Tirta Perwira ini dengan mewajibkan penggunaan produknya dalam acara pemerintahan.
Perumdam juga diminta untuk menggunakan strategi jemput bola. "Harusnya PDAM ini jemput bola, jangan menunggu dipesenin dari OPD, jangan nunggu dipesenin dari masyarakat. Tapi kalau kita ingin sukses marketing harus berani capek jemput bola ke masyarakat," tegas bupati.