Kamis 30 Jun 2022 17:38 WIB

Wanita Muslim Pertama Duduki Jabatan Menteri Pemuda Australia

Anne Aly merupakan wanita muslim pertama yang dilantik sebagai menteri di Australia.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Anggota House of Representatives (DPR) Australia Anne Aly yang juga seorang Muslim keturunan Lebanon. Wanita Muslim Pertama Duduki Jabatan Menteri Pemuda Australia
Foto: ABC
Anggota House of Representatives (DPR) Australia Anne Aly yang juga seorang Muslim keturunan Lebanon. Wanita Muslim Pertama Duduki Jabatan Menteri Pemuda Australia

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang wanita asal Mesir Azza Mahmoud Fawzi Husseini Ali al-Serougy atau yang akrab disapa Anne Aly terpilih sebagai Menteri Pemuda untuk Partai Buruh di pemerintahan baru Australia. Ia resmi dilantik pada Rabu (29/6/2022).

Anne Aly merupakan wanita Muslim pertama yang dilantik sebagai menteri di Australia. Ia memegang salinan Alquran dengan sampul merah muda, membacakan sumpah di hadapan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Baca Juga

Dilansir dari Egypt Independent pada Kamis (30/6/2022), Albanese berdiri dari kursinya untuk berjabat tangan dan memberi selamat Anne Aly, dalam sebuah adegan yang digambarkan oleh media lokal Australia sebagai peristiwa bersejarah dan terhormat. Aly adalah wanita Muslim pertama yang memegang posisi menteri dalam sejarah Australia.

Lebih dari 620 ribu Muslim tinggal termasuk imigran dan keturunan, di samping lebih dari setengah juta orang Arab yang sebagian besar adalah orang Lebanon. Menurut biografi daringnya, wanita muslim kelahiran 1967 itu berimigrasi bersama keluarganya sejak berusia dua tahun ke Australia. Aly mendapatkan kembali kewarganegaraan Mesirnya pada 2016.

 

Aly dipilih didasarkan pada pengalamannya dalam memerangi ekstremisme dan terorisme, meskipun pencapaiannya di masa lalu berbeda. Pada 1990, ia lulus dengan gelar Bachelor of Arts dari American University di Kairo.

 

Setelah kembali ke Australia, pada 2008 ia menerima Dean's Award for Best New Researcher dari universitas tempat ia lulus sebelumnya pada 1994 dalam sastra Inggris. Kemudian, gelar master pada 1996 dalam bidang yang sama dan dua tahun kemudian ia memperoleh gelar doktor dalam filsafat dari Universitas Edith Cowan Australia.

Pada 2009, ia juga menerima Penghargaan Publikasi dari Australian Institute of Professional Intelligence Officers (AIPIO). Setelah penunjukannya di Dewan Hubungan Australia-Arab (CAAR) Kementerian Luar Negeri, ia mendirikan apa yang disebutnya “Orang-orang Menentang Ekstremisme Kekerasan (PaVE)”.

Dia juga aktif di Pusat Kebudayaan dan Teknologi (CCAT) Universitas Curtin di mana dia memimpin program penelitian untuk melawan ekstremisme kekerasan online. Aly terpilih sebagai “Wanita Tahun Ini” ketika ia menjadi wanita Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen pada 2016.

Dia juga seorang profesor universitas dan ibu dari dua putra dari mantan suaminya yang dinikahinya pada 1988. Ia sempat menerbitkan buku pada 2018 berjudul Menemukan Tempatku: Dari Kairo ke Canberra – Kisah Tak Tertahankan Seorang Wanita yang Tak Tertekan. Dalam buku tersebut, dia menceritakan perjalanan pernikahannya yang berat akibat perlakuan buruk mantan suaminya. Setelah bercerai, Aly harus bekerja keras untuk mengurus dua putranya, Adam dan Karim sebagai ibu tunggal.

 

Baru kemudian ia menemukan stabilitas dengan suaminya saat ini, seorang pria Kanada bernama David Allen. Suaminya saat ini adalah seorang perwira polisi dan seorang praktisi hoki yang terkenal.

 

Kabinet Australia yang baru dibentuk dari 23 menteri, termasuk sepuluh wanita dan seorang menteri Muslim bernama Ed Nurredin Husic (52 tahun) yang berasal dari Bosnia. Ayahnya, Haseeb, adalah seorang tukang las di Australia, sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Dia menikah, memiliki satu putra, juga anggota Partai Buruh dan Menteri Perindustrian di kabinet baru.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement