Kamis 30 Jun 2022 19:55 WIB

Presiden Xi Jinping Tiba di Hong Kong

Xi Jinping menghadiri peringatan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke China

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden China Xi Jinping tiba di Hong Kong untuk menghadiri peringatan 25 tahun kembalinya negara bekas jajahan Inggris itu ke pemerintahan China.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Presiden China Xi Jinping tiba di Hong Kong untuk menghadiri peringatan 25 tahun kembalinya negara bekas jajahan Inggris itu ke pemerintahan China.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Presiden China, Xi Jinping tiba di Hong Kong pada Kamis (30/6/2022) untuk menghadiri peringatan 25 tahun kembalinya negara bekas jajahan Inggris itu ke pemerintahan China. Xi  juga akan menghadiri pelantikan pemimpin baru Hong Kong, John Lee.

Xi berangkat ke Hong Kong dengan menggunakan kereta api berkecepatan tinggi. Ini adalah kunjungan pertama Xi ke Hong Kong sejak 2017. Xi yang mengenakan masker melangkah keluar dari kereta api dan disambut oleh anak-anak serta warga yang melambaikan bunga, serta bendera China dan Hong Kong. Merekaa sambil meneriakkan "Selamat datang, selamat datang, sambutan hangat" dalam bahasa Mandarin.  

Baca Juga

Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam dan suaminya menyambut Xi di stasiun kereta api. Jalan-jalan kota telah dihiasi dengan bendera China dan poster yang menyatakan "era baru" stabilitas.

Pihak berwenang mengerahkan pengamanan ketat di sekitar stasiun kereta api, dan melakukan pemeriksaan ketat. Beberapa petugas melakukan pemeriksaan dibantu oleh anjing pelacak. Jadwal lengkap resmi kunjungan Xi ke Hong Kong belum dirilis. Xi diperkirakan akan bermalam di negara tetangga Shenzhen pada Kamis.

Pada kunjungan terakhirnya ke Hong Kong, Xi memperingatkan terhadap segala tindakan yang membahayakan kedaulatan China. Dia mengatakan, Hong Kong perlu meningkatkan rejimen keamanan nasionalnya.

Pada 2019, jutaan warga Hong Kong memprotes pertumbuhan pemerintahan otoriter China. Hal ini mendorong Beijing untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional, yang melarang tindakan seperti subversi dengan kemungkinan hukuman penjara seumur hidup.

Polisi senior Hong Kong, Lui Kam-ho, mengatakan, lebih dari 30 ribu anggota polisi telah dikerahkan untuk memastikan keamanan perayaan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke China. Polisi telah menutup beberapa bagian Hong Kong, memblokir jalan dan memberlakukan zona larangan terbang di atas Pelabuhan Victoria tengah.

Pihak berwenang Hong Kong melarang lebih dari sepuluh jurnalis untuk meliput peringatan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke China dengan alasan keamanan. Menurut Asosiasi Jurnalis Hong Kong, para jurnalis yang dilarang setidaknya mewakili tujuh outlet media, termasuk kantor berita internasional Reuters, Agence France-Presse dan beberapa media Hong Kong.

“Pihak berwenang telah membuat pengaturan wawancara ad hoc pada saat yang penting ini, dan telah mengajukan alasan yang tidak jelas untuk penolakan, ini secara serius merusak kebebasan pers di Hong Kong,” ujar pernyataan Asosiasi Jurnalis Hong Kong.

Media Hong Kong yang dilarang meliput peringatan tersebut antara lain South China Morning Post yang berbahasa Inggris, dan surat kabar berbahasa Mandarin, Ming Pao, serta outlet berita online HK01. South China Morning Post mengatakan, salah satu fotografernya telah ditolak, tanpa alasan yang jelas.

Penolakan tersebut muncul di tengah persyaratan ketat bagi mereka yang menghadiri acara peringatan 25 tahun penyerahan Hong Kong dari Inggris kepada China pada 1 Juli.  Wartawan yang meliput acara tersebut harus menjalani tes asam nukleat setiap hari mulai pekan lalu dan tinggal di hotel karantina mulai Rabu (29/6/2022), untuk mencegah Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement