REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang penayangan Thor: Love and Thunder, sutradara Taika Waititi yang mengarahkan film menyimpan ekspektasi tersendiri. Bukan perkara jumlah penonton, tapi dampak dari film terhadap audiens.
Waititi memahami selama pandemi Covid-19 banyak orang merasa 'terjebak' di rumah atau melalui banyak kesulitan. Lewat film Thor: Love and Thunder, mereka bisa merayakan cinta dan petir, seperti judulnya.
Waititi yakin cinta dan petir memiliki arti beragam dalam hidup setiap orang. Apa pun itu, memaknainya bersama bakal menjadi hal yang menyenangkan.
"Kembali ke bioskop dan bisa tertawa dan merasa seperti anak kecil lagi," ujar Waititi.
Pada konferensi pers global untuk film, Jumat (24/6/2022), Waititi mengibaratkan produksi Thor: Love and Thunder seperti sebuah perjalanan panjang. Dia membuat perumpamaan membuat film itu seperti petani yang melakukan panen.
Kemudian, berbagai komoditas hasil panen dibawa ke dapur dan Waititi mencoba mencari tahu akan memasak hidangan apa. Hidangan yang awalnya direncanakan untuk dibuat bisa sangat berbeda dengan hidangan yang jadi saat sudah selesai 'memasak'.