Kamis 30 Jun 2022 17:50 WIB

DD Farm Kulonprogo Berupaya Hadirkan Konsep Social Enterprise

DD Farm ini memiliki populasi kambing sebanyak 900 hingga 1400 ekor.

Rep: zahrotul oktaviani/ Red: Hiru Muhammad
Program DD Farm di Kulonprogo, Yogyakarta, berupaya menghadirkan perusahan sosial (social enterprise)) di wilayah tersebut.
Foto: Republika/Zahrotul Oktaviani
Program DD Farm di Kulonprogo, Yogyakarta, berupaya menghadirkan perusahan sosial (social enterprise)) di wilayah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dompet Dhuafa Yogyakarta menjalankan program DD Farm di Sentolo, Kulonprogo. Di daerah ini, DD berupaya menghadirkan konsep social enterprise dengan berternak domba.

Manager Program Dompet Dhuafa Yogyakarta, Bambang Edi Prasetyo, menyebut DD Farm ini memiliki populasi kambing sebanyak 900 ekor. Namun, dalam kapasitas penuh bisa menampung hingga 1.400 ekor.

Baca Juga

Ia menyebut dana infak, sedekah dan zakat yang dibayarkan di DD dipergunakan untuk memberdayakan masyarakat dengan mengelola peternakan di bawah bimbingan DD. Nantinya, hasil dari usaha ini dialirkan kembali untuk penerima manfaat yang lain.

"Manfaat bisnis itu dialirkan untuk penerima manfaat yang lain. Prinsipnya //social enterprise//, hasil bisnis disalurkan lagi sehingga dana zakat, infaq dan wakaf terus berkembang," ujar dia di lokasi DD Farm Sentolo, Kulonprogo, Kamis (30/6/2022).

Lurah Kandang DD Farm, Satiya Jati, menyebut program ini ada di beberapa titik selain Yogyakarta, seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan Sumatera. Fokusnya untuk membantu suplai hewan kurban DD dan lembaga lain, ataupun dijual kepada individu.

Adapun program ini mulai dijalankan pada 2019 di sentra ternak 1 yang memiliki kapasitas 300 ekor. Namun, saat ini sentra tersebut difokuskan untuk breeding sebanyak 100 ekor domba. "Program ini tujuannya untuk pemberdayaan masyarakat sekitar. Mereka bukan pekerja profesional, tapi masyarakat yang tidak tahu apa-apa tapi mau bekerja dan belajar," ucap Satiya.

Dengan pembelajaran dan praktik langsung, ia menyebut jika nantinya ada yang merasa sudah cukup dan ingin berusaha sendiri, maka akan diperbolehkan. Bahkan, jika ingin DD akan menjadikannya sebagai inti plasma.

DD Farm Sentolo memiliki rencana ke depan membuka inti plasma bagi masyarakat sekitar. Anak buah kandang (ABK), sebutan untuk pekerja di DD Farm, yang keluar nantinya akan diberikan bibit dan hasilnya dibeli kembali oleh DD.

Sejauh ini sudah ada enam ABK yang diberdayakan oleh DD, dengan sentra kedua dibuka pada 2021 dan saat ini sedang dalam pengembangan. Ke depannya juga rencananya akan dibuka kerjasama dengan sebuah dapur atau usaha makanan, untuk mengisi kebutuhan akikah.

"Ini sudah disiapkan rumah potong hewan (RPH), meskipun belum sempurna. Nantinya akan bermitra pula dengan dapur atau usaha makanan, untuk layanan akikah," lanjutnya.

Pria dengan panggilan akrab Yayak ini menyebut tujuan utama DD Farm adalah memberdayakn peternak, dengan keuntungannya dipergunakan untuk mengembangkan DD Farm. Dalam satu tahun pihaknya bisa panen tiga kali, satu saat kurban dan dua lainnya non-kurban. 

DD Farm Sentolo tahun ini ditargetkan menyuplai kebutuhan 1700 ekor domba untuk kurban. Namun, hingga saat ini baru mampu menyediakan 1300 ekor, sementara sisanya akan dicarikan di mitra binaan. 

Pihaknya juga tengah menjalin kerjasama dengan sebuah perusahaan perintis (start-up) yang menyediakan apliksi pemantauan dan penjualan binatang ternak. Saat ini, tengah dipasang timbangan jalan, yang nantinya membantu memantau bobot ternak setiap bulan dan datanya diperbarui di aplikasi yang ada. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement