Kamis 30 Jun 2022 18:07 WIB

Lima Cara Maksimalkan Ibadah di Hari Arafah

Nabi Muhammad menyebut 10 hari pertama Dzulhijjah sangat istimewa.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi menunjukkan jamaah haji, mengenakan masker pelindung wajah, berdoa di Jabal al-Rahmah (Bukit Rahmat) pada Hari Arafah, sebagai bagian dari ritual penting ziarah haji tahunan di kota tenda Arafat, Arab Saudi, 19 Juli 2021. Lima Cara Maksimalkan Ibadah di Hari Arafah
Foto: EPA-EFE/SAUDI HAJJ AND UMRAH MINISTRY
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi menunjukkan jamaah haji, mengenakan masker pelindung wajah, berdoa di Jabal al-Rahmah (Bukit Rahmat) pada Hari Arafah, sebagai bagian dari ritual penting ziarah haji tahunan di kota tenda Arafat, Arab Saudi, 19 Juli 2021. Lima Cara Maksimalkan Ibadah di Hari Arafah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad menyebut 10 hari pertama Dzulhijjah sangat istimewa. Tidak ada hari yang amal shalehnya lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari ini.

”Orang-orang bertanya, 'Bahkan tidak berjihad karena Allah?' Dia berkata, 'Tidak juga jihad karena Allah, kecuali dalam kasus seorang pria yang keluar, menyerahkan dirinya dan hartanya untuk jalan (Allah), dan kembali tanpa membawa apa-apa'”  (HR Bukhari).

Baca Juga

Berikut adalah cara untuk menuai manfaat paling banyak selama sepuluh hari yang diberkahi dan selama hari Arafah, seperti dilansir di About Islam.

Pertama, puasa adalah salah satu ibadah yang paling penting selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama pada hari Arafah. Puasa Arafah menghapus dosa kita selama dua tahun penuh, setahun yang lalu, dan yang akan datang.

“Barang siapa yang berpuasa dengan ikhlas di hari Arafah maka akan diampuni dosa-dosanya setahun yang lalu dan yang akan datang.” (Kitab Al-Sawm) Sahih Muslim Buku 6: Hadist 2603.

Kedua, dzikir untuk mengingat Allah. Hari Arafah ini adalah tentang melakukan perbuatan baik yang akan sangat dihargai di mata Allah. Mengingat Allah selama hari Arafah adalah hal terbaik untuk dilakukan.

Dengan membaca, “Subhanallahi wa bihamdihi, SubhanAllahil Azhiim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya). “Dua kalimat (subhanallah wa bihamdihi) ringan di lidah, berat di timbangan, dan dicintai oleh Yang Maha Penyayang.” Nabi Muhammad (SAW) (Bukhari). 

Ketiga, tasbih, tahmid, takbir dan tahlil. Keempat jenis dzikir ini harus dibaca sebanyak mungkin pada hari Arafah. Tahlil dengan membaca “Laa ilaaha illallaah”. Tahmid dengan membaca "Alhamdulillah". Tasbih dengan membaca “Subhanallaah”. Takbir dengan membaca “Allahu Akbar”. 

Keempat, membaca Alquran. Meskipun seseorang harus membaca Alquran setiap hari, hari Arafah memiliki kelebihan karena setiap perbuatan baik dikalikan dan membaca ayat-ayat Al qur'an dapat mendapat pengampunan Allah. 

Kelima, perbanyak berdoa. Nabi Muhammad (SAW) berkata: “Doa yang paling utama adalah doa pada hari Arafah, dan yang paling baik dari apa yang saya dan para nabi sebelum saya katakan, adalah “Tidak ada yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, Dia Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya kerajaan dan kepunyaan-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Tirmizi)

Memperbanyak doa yang kita baik meminta ampunan Allah dan keinginan kita. Hingga waktu berbuka puasa tiba.

https://aboutislam.net/family-life/self-development/not-going-hajj-heres-5-ways-seize-day-arafah/

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement