Kamis 30 Jun 2022 19:27 WIB

Dokter Muslim Inggris Jadi Korban Islamofobia di Bandara Manchester

Petugas menyuruhnya mengantre untuk pemindai seluruh tubuh.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Islamofobia. Dokter Muslim Inggris Jadi Korban Islamofobia di Bandara Manchester
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Islamofobia. Dokter Muslim Inggris Jadi Korban Islamofobia di Bandara Manchester

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Ahli bedah Inggris Pakistan dan Presiden British Hernia Society Aali Sheen mengklaim dia adalah korban pemilahan rasial di keamanan Bandara Manchester.

Sheen mengatakan dia terkena rasisme ketika petugas keamanan di Bandara Manchester menyuruhnya mengantre untuk pemindai seluruh tubuh, sementara penumpang kulit putih diantar ke arah lain. Ahli bedah, yang bepergian dengan dua anaknya, menambahkan dia segera melihat sebuah keluarga Muslim juga dipilih dari penumpang lain untuk dipindai.

Baca Juga

Menurut harian Turki Yeni Safak, Sheen mengatakan kepada Manchester Evening News tentang pertemuannya dengan seorang penjaga keamanan di Bandara Manchester sebelum terbang ke Grenoble, Prancis pada 3 April tahun ini. Ahli bedah terkemuka ini mengatakan dia mengantre selama dua jam sebelum mencapai keamanan untuk penerbangan pukul 08.00.

Dia memperhatikan seorang penjaga keamanan menunjuk ke arah antrean di pemindai meskipun detektor logam lengkung yang lebih kecil menyala dan dapat digunakan. "Saya berkata, 'Mengapa?' Dia berkata karena mereka memiliki sistem. Sistem macam apa ini, saya bertanya kepadanya. Saya menantangnya. Saya tahu alasannya. Bagi saya itu jelas. Dia berkata 'lakukan seperti yang diperintahkan.' Dia sangat kasar pada saya dan saya berkata 'jangan bicara seperti itu pada saya.' Saya mengatakan kepadanya bahwa dia harus memberi saya alasan."

"Kemudian saya mengemas tas saya dan melihat ke belakang saya dan melihat keluarga Muslim dan mereka semua melalui pemindai yang sama dengan saya. Mereka diarahkan ke sana oleh orang yang sama. Orang kulit putih lainnya melewati pemindai lain," kata dia.

Sheen mengajukan keluhan resmi ketika dia mendarat di tujuannya, tetapi bandara hanya menanggapi setelah anggota parlemen lokalnya terlibat. Sementara itu, dilansir ABNA News Agency, Rabu (29/6/2022) sebuah studi baru oleh Muslim Engagement and Development group (MEND) terhadap lebih dari 100 masjid Inggris menemukan 35 persen dari pusat-pusat Islam menghadapi setidaknya satu serangan anti-Muslim setiap tahun.

Manajer regional MEND Nayeem Haque mengatakan kepada Sky News bahwa angka-angka itu menunjukkan tren Islamofobia yang lebih luas di Inggris. “Kami percaya narasi Islamofobia yang dijajakan di masyarakat luas adalah penyebab meningkatnya serangan yang kami lihat di komunitas Muslim,” ucapnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement