Kamis 30 Jun 2022 21:56 WIB

IKN Nusantara Buka Peluang Investor Hong Kong

Investor dari Hong Kong berminat melakukan investasi di bidang infrastruktur.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Truk melintas di jalan raya yang akan masuk ke dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (15/3/2022). Rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur bakal membuka peluang baru bagi para investor asal Hong Kong.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Truk melintas di jalan raya yang akan masuk ke dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (15/3/2022). Rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur bakal membuka peluang baru bagi para investor asal Hong Kong.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur bakal membuka peluang baru bagi para investor asal Hong Kong.

"Keputusan pemerintah kita untuk memindahkan ibu kota ke IKN Nusantara membuka banyak peluang bagi para investor potensial dari Hong Kong," kata Konsul Jenderal RI di Hong Kong Ricky Suhendar dalam keterangan tulis di Beijing, China.

Baca Juga

Menurut dia, para investor dari Hong Kong berminat melakukan investasi di bidang infrastruktur, transportasi, perumahan, gedung perkantoran, dan fasilitas umum lainnya. Hubungan kerja sama ekonomi Indonesia dengan Hong Kong terus meningkat di tengah situasi kemunduran ekonomi, krisis energi dan pangan yang melanda dunia.

Sepanjang 2021, realisasi investasi Hong Kong di Indonesia bertengger di urutan kedua di bawah Singapura atau naik satu peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini posisi Hong Kong di atas China sebagai investor asing terbanyak di Indonesia.

"Oleh sebab itu, momentum pemulihan ekonomi Indonesia dan Hong Kong harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, baik oleh para pengusaha Indonesia maupun Hong Kong," ujar Ricky.

Sebelumnya KJRI di Hong Kong, Hong Kong General Chamber of Commerce (HKGCC), Perhimpunan INTI, Indonesia Diaspora Network (IDN) China, dan Idepreneurs Indonesia menggelar seminar bertajuk "Indonesia-Hong Kong Business Trends, Business Cooperation and Relaunch Post COVID-19 for National Economic Recovery".

Dalam seminar yang diikuti sekitar 100 para pelaku usaha dari Hong Kong dan Indonesia itu, Ricky menyampaikan, pemerintah Indonesia secara hati-hati dan terukur mulai menerapkan fase transisi pandemi menjadi endemi. Fase ini membuat para pelaku usaha dan bisnis dapat bepergian dari dan ke Indonesia secara bebas tanpa melakukan karantina.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement