Jumat 01 Jul 2022 07:25 WIB

PLN Gandeng ASDP Bangun ALMA di Pelabuhan

Sektor transportasi laut dan perikanan memegang peran penting bagi ekonomi Indonesia

Rep: intan pratiwi/ Red: Hiru Muhammad
PT PLN (Persero) bersinergi dengan PT ASDP (Persero) untuk menciptakan lingkungan pelabuhan yang bersih dan berbasis energi hijau. Untuk itu, PLN dan ASDP menyepakati terkait penyediaan kebutuhan listrik untuk pelabuhan dan operasional kapal sandar milik ASDP.
Foto: istimewa
PT PLN (Persero) bersinergi dengan PT ASDP (Persero) untuk menciptakan lingkungan pelabuhan yang bersih dan berbasis energi hijau. Untuk itu, PLN dan ASDP menyepakati terkait penyediaan kebutuhan listrik untuk pelabuhan dan operasional kapal sandar milik ASDP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT PLN (Persero) bersinergi dengan PT ASDP (Persero) untuk menciptakan lingkungan pelabuhan yang bersih dan berbasis energi hijau. Untuk itu, PLN dan ASDP menyepakati terkait penyediaan kebutuhan listrik untuk pelabuhan dan operasional kapal sandar milik ASDP.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dan ASDP di Bali, Kamis 30 Juni 2022. Selain memberikan manfaat pasokan energi bersih bagi ASDP juga mendukung Strategi Ekstensifikasi PLN dalam mendorong program Electrifying Marine.

Baca Juga

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa selama ini sektor transportasi laut dan perikanan memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sejalan dengan semangat transisi energi, PLN akan menghadirkan energi bersih bagi sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

"Sejak 2021 PLN gencar melakukan program electrifying marine dengan mengganti kebutuhan sumber energi pelabuhan yang selama ini bergantung pada BBM menjadi berbasis listrik," ujar Darmawan.

PLN akan membangun Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) berupa Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dengan daya 5.500 VA hingga 23.000 VA di Pelabuhan milik ASDP. Nantinya ALMA ini bisa dimanfaatkan tak hanya oleh ASDP tetapi juga masyarakat sekitar pelabuhan seperti bongkar muat kapal, sumber energi untuk cold storage, maupun kebutuhan listrik lokasi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

"Melalui ALMA, kita bersama bisa mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari BBM. Di mana emisi karbon yang digunakan listrik sepertiga lebih rendah dari emisi karbon yang dihasilkan oleh BBM," ujar Darmawan.

Dengan fakta tersebut, kehadiran ALMA ini kata Darmawan diharapkan bisa meningkatkan daya saing para nelayan dan pelaku sektor kelautan dan perikanan Indonesia. "Kita semua tahu nenek moyang kita adalah pelaut sehingga peran sektor kelautan dan perikanan dalam perekonomian nasional juga sangat penting," tambah Darmawan.

"Melalui kolaborasi dengan ASDP ini kami tentu akan terus menambah titik ALMA di pelabuhan di seluruh Indonesia. Harapan kami, dengan sinergi BUMN ini mampu menghadirkan akses listrik yang merata dan andal bagi seluruh masyarakat," tutur Darmawan.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menyambut baik sinergi dengan PLN ini sebagai bentuk dukungan penuh dalam program ramah lingkungan melalui kehadiran layanan Anjungan Listrik Mandiri.

"Kerja sama melalui layanan ALMA tersebut merupakan kegiatan efisiensi penggunaan BBM dan pemanfaatan energi bersih sebagai sumber energi bagi kapal ketika sandar di pelabuhan," ungkap Ira.

Hingga April 2022, PLN sudah membuat 35 ALMA yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total daya terpasang sebesar 841,9 kVA. Dari Januari hingga April 2022 bahkan pemakaian kWh ALMA mencapai 86,4 ribu kWh. Paling banyak, PLN telah membangun 12 titik ALMA di wilayah Maluku dan Maluku Utara dengan total pemakaian hingga 45 ribu kWh.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement