REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG - Asbisindo dan Laznas LMI terus membersamai para penyintas APG Semeru. Program recovery ekonomi untuk para penyintas yang kini sudah menempati Hunian Tumbuh Candipuro.
Program yang digulirkan yaitu Budidaya Ikan Dalam Ember (BUDIKDAMBER) sebagai bentuk implementasi ketahanan pangan melalui system pertanian akuaponik, yakni menggabungkan budidaya ikan (aquaculture) dan tanaman (hydroponic).
Dengan menggabungkan kedua sistem, limbah yang dibuang menjadi sangat minimal sehingga sistem aquaponic menjadi sistem pertanian yang ramah lingkungan.
Ketua Kompartemen BPRS ASBISINDO DPW Jawa Timur, Achmad Saifoel Ghozi, mengungkapkan pihaknya dan Laznas LMI terus membantu dalam hal recovery warga yang terdampak bencana beberapa waktu lalu.
"Bantuan budidaya produktif bagi penyintas bencana di Lumajang, sangat membanggakan karena biasanya fokus bantuan kemanusiaan adalah recovery wilayah dan bangunan fisik, tetapi kali ini fokus kepada pasca pemulihan, dimana saat pemulihan sudah banyak pihak yg telah mengulurkan tangan kedermawanannya," ujarnya pasca memberikan bantuan, Jumat (1/7/2022).
"Dengan bantuan budidaya produktif ini diharapkan para penyintas (yg didominasi para petani, peternak) bisa menciptakan pendapatan sementara sebelum lahan pertaniannya bisa menghasilkan sebagaimana sebelum bencana melanda," tambahnya.
Ghozi sapaan akrabnya, berharap ke depan tentu jangan ada bencana lagi yg datang, kita mohon bersama-sama ke Sang Pencipta dan Pengatur Alam Semesta ini agar berkenan mengabulkan harapan kita ini, tentu ini harus disertai dengan menjalankan tata aturan sebagaimana dikehendakiNya.
"Kemudian terkait kerjasama ini kami berharap para penyintas penerima bantuan bisa mengembangkan budidaya nya, mencurahkan segala kemampuan dan pengalaman nya untuk berkreasi secara produktif sehingga menjadi warga yang tangguh, tidak hanya sebagai penyintas bencana, tetapi juga memiliki ketahanan yang kuat dlm sisi ekonomi meskipun pasca dilanda bencana. Dan harapan berikutnya, para penyintas penerima bantuan budidaya ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya," katanya.
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Semeru Berkah sendiri terdiri dari 20 Kepala Keluarga Para penyintas Semeru yang di ketuai oleh Imam Syafii warga desa curah koboan.
Dilahan yang terbatas dimanfaatkan untuk budidaya integritas hortikultura (kangkung) dan ikan lele di dalam ember atau budikdamber. Dari 8 buah ember berukuran 80 liter dapat diisi ± 50 ekor bibit lele berukuran 9 – 10 cm untuk 1 ember totalnya 400 bibit ekor lele.
Dalam kurun waktu 66 hari atau 2 bulan 1 minggu sudah dapat dipanen. Di dalam budikdamber ini ada tanaman sayuran kangkung yang digabungkan dengan ikan lele didalamnya. Tanaman sayur kangkung diatas dapat mengambil makanan atau pupuk dari air kotoran ikannya sehingga dapat tumbuh dengan subur dan ikan dapat besar dan hidup dengan baik.
Manajer Penanggulangan Bencana Laznas LMI Susanto menyampaikan bahwa "Program Recovery Ekonomi budikdamber ini merupakan bentuk ketahanan pangan secara sederhana dan dapat dibuat dipekarangan rumah masing-masing."
"Tidak perlu lahan besar dan luas, dengan memanfaatkan area pekarangan yang kecil bahkan di pekarangan rumah masing-masing bisa kita manfaatkan" tuturnya.
"Ada 165 ember dengan 16.000 bibit lele dan bibit kangkung yang diberikan ke KUBE SEMERU BERKAH yang beranggotakan 20 orang masing-masing mendapatkan 8 ember, 800 bibit lele" terangnya.
Sementara itu, salah satu anggota Kube Semeru Berkah ibu ifan mengatakan budikdamber dapat menjadi salah satu solusi bagi keluarga terutama kami yang sudah tidak mempunyai mata pencaharian, lumayan bisa meringankan beban suami" katanya.
Dengan lahan sempit di sekitar rumah dapat dimanfaatkan dengan budikdamber kolaborasi dengan sayuran (kangkung), selain untuk kesibukan dalam rangka merapikan huntap juga bisa menambah pengetahuan, memperoleh hasil pangan dari ikan/sayur sebagai ketahanan pangan untuk keluarga dan juga pembelajaran kami,” tutur pak jiono saat memberi makan lelenya di huntap blok B 4 no 16.
Ketua KUBE SEMERU BERKAH imam Syafi'i mengucapkan Terima kasih kepada Lembaga Manajemen Infaq (LMI) karena dengan program Budikdamber ini diharapkan mampu menjadi contoh bahwa dengan lahan yang sempit, bahan yang sederhana dan mudah didapat, bisa untuk usaha memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga menambah penghasilan.
Dari hasil panennya nanti kami semua peserta akan menyalurkan sedekah kami melalui LMI, agar semakin banyak warga penyintas mendapatkan program yang sama" tutupnya.