Jumat 01 Jul 2022 08:17 WIB

DLHK Diminta Usut Otak Perambahan Hutan Bukit Tigapuluh

Gubernur Riau meminta DLHK mengusut otak perambahan hutan di TN Bukit Tigapuluh.

Red: Bilal Ramadhan
Perambahan di Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Gubernur Riau meminta DLHK mengusut otak perambahan hutan di TN Bukit Tigapuluh.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Perambahan di Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Gubernur Riau meminta DLHK mengusut otak perambahan hutan di TN Bukit Tigapuluh.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau Syamsuarminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) setempatmengusut otak perambahan hutan Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

"Saya apresiasi kinerja DLHK bersama Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) di Kabupaten Indragiri Hulu yang telah mengamankan ekskavator, alat berat tersebut," kata Syamsuar kepada media di Pekanbaru, Kamis (30/6/2022).

Baca Juga

Gubernur Riau Syamsuar juga meminta Kepala Dinas DLHK tetap serius mengejar otak pelakunya, sebab kejahatan kehutanan tersebut sudah merugikan negara dan lingkungan.

Dia juga mengapresiasi petugas DLHK Riau yang juga telah menangkap operator alat berat di lokasi, namunpemilik modal sebagai otak pelaku belum ditangkap.

Sementara itu berdasarkan informasi dari masyarakat, diduga ada oknum anggota dewan yang disebut sebagai pemilik alat berat tersebut. Namun demikian Kepala DLHK Riau Mamun Murod belum mengetahuinya.

Para pekerja dan operator alat berat, kata Murod, juga belum ditetapkan sebagai tersangka karena pihaknya masih melakukan pendalaman kasus tersebut.

Sebelumnya, Kabid Penataan dan Penaatan DLHK RiauMohd Fuad mengatakan pengamanan alat berat tersebut dilakukan dalam operasi pengamanan hutan di Desa Sanglap, Kecamatan Batang Cinaku, Kabupaten Inhu, kawasan hutan berdekatan dengan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT).

"Kami mendapat informasi ada pembukaan dan perambahan kawasan hutan dengan menggunakan alat berat di wilayah hukum KPH Indragiri," ujar Fuad.

Kemudian, tim langsung melakukan patroli, mengecek ke lapangan atas laporan tersebut. Ternyata benar, di lokasi petugas menemukan alat berat berupa ekskavator sedang beroperasidi lokasi.

Selanjutnya, tim langsung mengamankan alat berat dan dititipkan di Kantor Resort TNBT. Adapun operator alat berat dan pekerja diperiksa di Markas Polhut untuk menjalani pemeriksaan. Menurut Fuad, saat ini pemeriksaan masih berlanjut.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Riau melalui Koordinator Pengawasan Penyidik Pengawai Negeri Sipil (Korwas PPNS) untuk memproses tersangka pelaku sesuai prosedur KUHAP dan juklak dan juknis proses penyelidikan dan penyidikan.

"Apalagi, sebelum penangkapan alat berat di Inhu, KPH Kuansing DLHK Riau juga telah mengamankan satu alat berat yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan di wilayah hukum KPH Kuansing, dan saat ini sudah masuk dalam tahap penyidikan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement