Jumat 01 Jul 2022 08:07 WIB

LPEI dan KNEKS Kolaborasi Dorong Ekspor Industri Halal

LPEI juga memberikan dukungan kepada UMKM melalui program pendampingan dan pelatihan.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Kawasan industri halal. Ilustrasi
Foto: MCIE
Kawasan industri halal. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sebagai salah satu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri produk halal. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan dalam peningkatan ekspor nasional turut mendukung pengembangan ekonomi syariah di Indonesia termasuk agenda Indonesia menuju pusat produsen halal terkemuka dunia.

Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso mengatakan berdasarkan Indonesia Halal Market Report 2021/2022, Indonesia memiliki peluang untuk menambah produk domestik bruto (PDB) melalui industri halal. “Kami memiliki mandat untuk meningkatkan ekspor nasional melalui pembiayaan, penjaminan asuransi dan jasa konsultasi tidak hanya secara konvensional namun juga dengan skema syariah. Hal ini juga sejalan dengan misi pemerintah untuk meningkatkan industri sertifikat halal. Kami telah menyalurkan pembiayaan kepada UKM sebesar Rp 84 triliun, sebesar 14,6 persen atau Rp 12,2 triliun dengan skema syariah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga

Selain itu, LPEI juga memberikan dukungan kepada UMKM melalui program pendampingan dan pelatihan untuk mencetak para pelaku UMKM menjadi eksportir baru yang siap berdaya saing global tanpa terkecuali dari sektor industri halal. Dalam rangka meningkatkan dukungan kepada pelaku usaha ekspor, LPEI berkolaborasi dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) terutama untuk memberikan literasi dan edukasi terkait dengan akses pasar bagi produk halal serta fasilitas akses pembiayaan syariah.

“Melalui Jasa Konsultasi, kami memiliki beberapa program yang komprehensif dan terpadu dengan bimbingan dari tingkat dasar hingga ke tingkat lebih lanjut. Setelah dianggap bankable dan berkualitas tidak menutup kemungkinan juga para pelaku UMKM akan difasilitasi Business Matching dan Pembiayaan,” ucapnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional yang juga merupakan Koordinator Tim Percepatan Ekspor UKM Produk Halal menambahkan kolaborasi stakeholders menjadi sangat penting untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat produk halal terkemuka di dunia. Diharapkan kolaborasi dari berbagai pihak seperti pengusaha, lembaga keuangan, hingga pendidikan untuk mendukung industri halal Indonesia dapat lebih menguasai pangsa pasar dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement