Jumat 01 Jul 2022 08:30 WIB

Bitcoin Anjlok di Bawah 19.000 Dolar AS, Pasar Kripto Makin Terguncang

Bitcoin mencapai harga tertingginya pada tahun ini di level 48.234 dolar AS.

Red: Nidia Zuraya
Harga Bitcoin anjlok 6,1 persen menjadi 18.866,77 dolar AS pada Kamis (30/6/2022) pukul 20.04 GMT atau Jumat (1/7/2022) pagi WIB.
Foto: CFR
Harga Bitcoin anjlok 6,1 persen menjadi 18.866,77 dolar AS pada Kamis (30/6/2022) pukul 20.04 GMT atau Jumat (1/7/2022) pagi WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bitcoin anjlok 6,1 persen menjadi 18.866,77 dolar AS pada Kamis (30/6/2022) pukul 20.04 GMT atau Jumat (1/7/2022) pagi WIB. Kejatuhan ini menempatkan mata uang kripto terbesar dan paling terkenal di dunia itu turun 1.226,41 dolar AS dari penutupan sebelumnya dan terpuruk 60,9 persen dari tertinggi tahun ini di 48.234 dolar AS pada 28 Maret.

Beberapa pemain besar di pasar uang kripto mengalami kesulitan, dan penurunan lebih lanjut dapat memaksa investor kripto lainnya untuk menjual kepemilikan mereka guna memenuhi margin call dan menutupi kerugian. Ether, koin yang terhubung ke jaringan blockchain ethereum, merosot 7,5 persen menjadi 1.016,08 dolar AS pada Kamis (30/6/2022), kehilangan 82,38 dolar AS dari penutupan sebelumnya.

Baca Juga

Kedua aset digital itu telah tertekan sejak pemberi pinjaman yang berbasis di AS Celsius Network bulan ini mengatakan akan menangguhkan penarikan. Bitcoin dan ether selanjutnya diguncang oleh kebangkrutan dana lindung nilai kripto Three Arrows Capital, yang dikatakan oleh seseorang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters telah memasuki likuidasi.

Banyak masalah di industri tersebut baru-baru ini dapat ditelusuri kembali ke keruntuhan spektakuler yang disebut stablecoin (mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil dan didukung oleh aset cadangan) TerraUSD pada Mei, yang membuat stablecoin kehilangan hampir semua nilainya, bersama dengan token pasangannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement