Jumat 01 Jul 2022 10:23 WIB

Sopir Angkot dan Taksi Online di Bandung Belum Paham Aplikasi MyPertamina

Penggunaan aplikasi dinilai menyulitkan para sopir.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Aplikasi Mypertamina yang nanti digunakan untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite dan Solar (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Aplikasi Mypertamina yang nanti digunakan untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite dan Solar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) dan taksi online di Kota Bandung masih belum mengetahui praktik uji coba penggunaan aplikasi MyPertamina untuk setiap pembelian BBM subsidi jenis pertalite dan solar yang dimulai Jumat (1/7/2022). Mereka menilai penggunaan aplikasi tergolong menyulitkan dan diminta untuk tidak diterapkan.

Salah seorang sopir angkot, Rahmat mengaku belum menggunakan aplikasi tersebut saat hendak membeli BBM jenis pertalite. Sebab dia belum tahu. Ia pun belum mengetahui cara mendaftarkan diri ke aplikasi MyPertamina untuk tiap pembelian pertalite atau solar.

Baca Juga

"Boleh-boleh saja, harus gitu ya? Pendaftarannya lewat MyPertamina?" ujarnya seusai membeli BBM di salah satu SPBU di Jalan Riau Bandung, Jumat (1/7/2022).

Di kalangan sopir angkot sendiri, ia mengaku masih banyak yang keberatan dengan penggunaan aplikasi tersebut. Rahmat sendiri berharap agar kebijakan penggunaan aplikasi tidak diberlakukan untuk sopir angkot. "Ada sih (keberatan), angkot mah gak usahlah," katanya.

Sementara itu salah seorang sopir taksi online Asep mengaku belum mengetahui aplikasi tersebut. Ia merasa penggunaannya tergolong menyulitkan. "Belum tahu, ribet," katanya. Ia pun berkeluh kesah dengan kondisi taksi online yang tengah menurun. "Ribet, apalagi sekarang pusing sopir online ditambah ini ribet," katanya.

Pengawas salah satu SPBU di Jalan Riau, Kota Bandung Tedi Setiadi mengatakan masih banyak konsumen yang bertanya-tanya tentang aplikasi MyPertamina tersebut. Selain itu banyak yang mengalami kendala saat mendaftar yaitu error disebabkan jaringan telekomunikasi yang jelek.

"Banyak yang nanya-nanya (aplikasi), kita jelaskan daftarnya dulu. Sebagian kadang error kalau koneksi jelek," katanya.

Ia mengatakan pihaknya mengarahkan konsumen untuk daftar terlebih dahulu di website subsiditepat.mypertamina.id. Selanjutnya konsumen akan mendapatkan barcode yang dapat digunakan tiap transaksi pertalite atau solar. "Nanti ke depan yang mau ngisi pertalite pakai barcode," katanya. Uji coba penggunaan MyPertamina hingga 15 Juli mendatang dan mulai resmi berlaku.

Sebelumnya, Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan Kota Bandung menjadi salah satu wilayah yang melakukan uji coba penggunaan aplikasi Mypertamina bagi konsumen yang menggunakan kendaraan roda empat dan akan membeli pertalite atau solar. Ia mengatakan uji coba penggunaan aplikasi tersebut di Jawa Barat berada di empat wilayah yaitu Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kota Sukabumi.

Diharapkan penggunaan aplikasi tepat sasaran. "Harapannya agar penyaluran subsidi tepat sasaran, tidak ada yang menjual kembali dan tidak disalahgunakan kembali dan ketersediaan bagi yang berhak," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement