Jumat 01 Jul 2022 13:27 WIB

Adhi Karya Raih Kontrak Bendungan Jenelata Gowa Senilai Rp 4,15 Triliun

Per Mei 2022, Adhi Karya telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp 9,9 T

Red: Nidia Zuraya
Adhi Karya. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan China CAMC Engineering Co, Ltd melakukan penandatanganan kontrak untuk paket pekerjaan pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan senilai Rp 4,15 triliun.
Adhi Karya. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan China CAMC Engineering Co, Ltd melakukan penandatanganan kontrak untuk paket pekerjaan pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan senilai Rp 4,15 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan China CAMC Engineering Co, Ltd melakukan penandatanganan kontrak untuk paket pekerjaan pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan senilai Rp 4,15 triliun.Dalam penandatanganan kontrak di Jakarta, Rabu (29/6/2022), ADHI mendapatkan porsi pengerjaan sebesar 22,15 persen.

"Sampai dengan Mei 2022, ADHI telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp 9,9 triliun. Jumlah tersebut naik sebesar 98 persen dibandingkan perolehan kontrak pada Mei 2021 yang lalu sebesar Rp 5 triliun," kata Corporate Secretary PT Adhi Karya (Persero) Tbk Farid Budiyanto, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga

Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI pada Mei 2022 diantaranya pekerjaan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 6, dan pembangunan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Cibitung.Ada pun kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru sampai dengan Mei 2022, meliputi lini bisnis konstruksi sebesar 86 persen, properti sebesar 6 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek jalan dan jembatan sebesar 58 persen, gedung sebesar 9 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan dermaga, jalur kereta api, sumber daya air dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 33 persen.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari pemerintah sebesar 18 persen, sumber dari BUMN dan BUMD sebesar 6 persen, sementara proyek kepemilikan swasta/lainnya termasuk proyek investasi sebesar 76 persen.Peningkatan kontrak baru ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pendapatan perusahaan pada 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement