REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyaluran kredit perbankan mengalami peningkatan hingga Mei 2022, salah satunya segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Sejumlah bank menyebut pertumbuhan KPR tersebut didukung oleh pemulihan ekonomi sejalan terkendalinya pandemi serta stimulus yang diberikan pemerintah seperti dengan suku bunga acuan rendah, diskon pajak properti, serta pelonggaran loan to value (LTV).
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis penyaluran KPR kisaran 19 persen pada tahun ini. Pada Mei 2022, perseroan menyalurkan KPR sebesar Rp 40,6 triliun atau tumbuh 3,91 secara tahunan.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan kinerja KPR tumbuh positif tak terlepas dari strategi perseroan diantaranya suku bunga yang kompetitif. "Penambahan kerja sama dengan developer-developer yang intensif dan program pemerintah seperti PPNDTP dan DP yang bisa mulai dari nol persen," ujarnya ketika dihubungi Republika, Kamis (30/6/2022).
Aestika melihat segmen milenial memiliki prospek yang cerah. Hal ini sejalan langkah perseroan melakukan mitigasi risiko terhadap segmen ini dengan menerapkan calon debitur dengan penghasilan tetap.
"Saat ini, BRI belum memiliki produk KPR yang diperuntukkan khusus bagi kalangan milenial. Namun, tahun ini target penyaluran KPR ke segmen milenial senilai Rp 500 miliar," ucapnya.