Jumat 01 Jul 2022 14:57 WIB

Kemuliaan Tanah Suci Makkah

Kemuliaah Makkah dan Baitullah ini telah banyak diungkapkan dalam hadits nabi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji Indonesia yang telah bergeser ke Makkah dari Madinah melaksanakan umrah wajib di Masjidil Haram, Rabu (15/6).
Foto: Dok. MCH
Jamaah haji Indonesia yang telah bergeser ke Makkah dari Madinah melaksanakan umrah wajib di Masjidil Haram, Rabu (15/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Umat Islam berlomba-lomba untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah, sebuah kota yang sangat mulia. Di kota ini lah juga terdapat Baitullah atau rumah Allah, yaitu Ka’bah. Kemuliaah Makkah dan Baitullah ini telah banyak diungkapkan dalam hadits nabi.

Dalam kitabnya yang berjudul Asraf al-Haj, Imam Ghazali turut mengungkapkan hadits yang menunjukkan kemuliaan Makkah. Ada sebuah hadits yang mengatakan bahwa Makkah akan selalu ramai setiap tahunnya. Paling tidak ada 600 ribu jamaah yang hadir.  

Baca Juga

Rasulullah SAW berabda,

أن الله عزوجل قد وعد هذا البيت أن يحجه في كل سنة ستمائة ألف , فإن نقصوا أكملهم الله عزوجل من الملائكة , وإن الكعبة تحشر كالعروس المزفوفة , وكل من حجها يتعلق بأستارها يسعون حولها حتى تدخل الجنة فيدخلون معها

“Sesungguhnya Allah SWT telah berjanji bahwa setiap tahun rumah ini akan dikunjungi oleh 600 ribu orang. Jika kurang, Allah akan melengkapinya dengan para malaikat. Sesungguhnya kelak Ka’bah akan dibangkitkan seperti pengantin yang diarak. Setiap orang yang sudah berhaji ke sana akan bergelantungan pada tirai-tirainya, berjalan di sekelilingnya hingga Ka’bah itu masuk surga lalu mereka ikut masuk bersamanya.”

Dalam hadist di atas Allah telah berjanji bahwa Mekkah beserta isinya akan selalu ramai. Kendatipun tidak ramai oleh jamaah di dunia, akan datang jamaah dari akhirat yang Allah kirim para malaikat-malaikatnya. Namun, Al-Iraqi menyatakan bahwa dirinya belum menemukan sumber asli dari hadits tersebut.

Kemuliaan Kota Makkah juga bisa dilihat dari ibadah yang dilakukan umat Islam. Diriwayatkan dari Hasan al-Basri bahwa puasa satu hari di Makkah dibalas dengan pahala puasa 100 ribu hari. Sedekah satu dirham dibalas dengan pahala sedekah 100 ribu dirham begitu juga, setiap kebaikan dibalas 100 ribu kali lipat.

Dalam keterangan lain, menurut al-Ghazali, dikatakan bahwa Allah SWT melihat penduduk bumi setiap malam. Orang pertama yang Dia lihat adalah penduduk Tanah Suci. Orang pertama dari penduduk Makkah yang Dia lihat adalah penghuni Masjidil Haram.

Barang siapa yang dilihat-Nya sedang thawaf, maka Allah mengampuninya. Barang siapa dilihat-Nya sedang shalat, maka Allah mengampuninya. Dan siapa yang dilihat-Nya sedang berdiri menghadap Ka’bah, maka Dia juga mengampuninya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement