Jumat 01 Jul 2022 15:16 WIB

Aktivitas di Sejumlah SPBU Tasikmalaya Masih Normal

Pengisian BBM jenis Pertalite dan solar di sejumlah SPBU masih dilakukan biasa.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Sejumlah SPBU di wilayah Kota Tasikmalaya diperiksa Balai Kemetrologian Tasikmalaya dan Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya. (Republika/Fuji E Permana)
Foto: Republika/Fuji E Permana
Sejumlah SPBU di wilayah Kota Tasikmalaya diperiksa Balai Kemetrologian Tasikmalaya dan Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya. (Republika/Fuji E Permana)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kota Tasikmalaya menjadi salah satu daerah yang menjadi lokasi uji coba penerapan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar. Pendataan kendaraan melalui laman subsiditepat.mypertamina.id mulai dilakukan sejak 1 Juli 2022.

Berdasarkan pantauan Republika, aktivitas di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Tasikmalaya masih normal pada Jumat siang. Pengisian BBM jenis Pertalite dan solar di sejumlah SPBU itu masih dilakukan seperti biasa.

"Aktivitas di SPBU masih berjalan normal. Namun, kami sosialisasikan pembeli agar segera mendaftar di aplikasi MyPertamina per hari ini," kata Sandy Bahtiar, salah seorang petugas SPBU di Kota Tasikmalaya, Jumat.

Dia menjelaskan, proses pengisian BBM masih dilakukan seperti biasa. Pembayaran juga masih dilakukan secara tunai. Namun, menurut dia, apabila pembeli sudah memiliki aplikasi MyPertamina, petugas akan tetap melayaninya. Sementara pembeli yang belum memiliki aplikasi itu diminta segera mendaftar.

Berdasarkan informasi yang didapati, Sandy mengatakan, penerapan penyaluran BBM bersubsidi dengan barcode secara resmi akan dilakukan pada 16 Juli 2022. "Makanya semua yang beli Pertalite atau solar untuk mobil harus sudah mendaftar," kata dia.

Menurut dia, sejauh ini banyak sopir yang mengeluh terkait penggunaan aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan BBM bersubsidi. Alasanya, para sopir itu tidak memiliki telepon pintar.  "Terutama sopir angkot dan angkutan lain," kata Sandy.

Salah seorang pengguna BBM Solar, Endang, mengaku sudah mendaftarkan kendaraannya melalui aplikasi MyPertamina. Namun, menurut dia, aplikasi itu belum digunakan untuk pembelian BBM.  "Saya sih tidak keberatan dengan penggunaan aplikasi ini," kata dia.

Kendati demikian, Endang berharap Pertamina dapat melalukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat. Dengan begitu, masyarakat yang hendak membeli BBM tak kebingungan di SPBU. "Jangan sampai ada antrean saja," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement