Teknologi Pengolahan Sampah TPA Tlekung Siap Tangani Sampah Kota Batu
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko meninjau uji coba mesin pyrolisis dan pengelolaan sampah menggunakan sistem Pesat (Pengelolaan Sampah Terpadu) di TPA Tlekung, Jumat (1/7/2022). | Foto: Diskominfo Kota Batu
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Batu, Malang, meninjau langsung uji coba mesin pyrolisis dan pengelolaan sampah menggunakan sistem Pesat (Pengelolaan Sampah Terpadu) di TPA Tlekung, Jumat (1/7/2022). Keberadaan teknologi ini bertujuan untuk menangani sampah di Kota Batu.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko yakin mesin pengolah sampah hasil kerja sama dengan Arta Asia Putra ini telah berfungsi dengan maksimal. Dengan demikian, permasalahan sampah di wilayah Kota Batu ditargetkan bisa teratasi.
Menurut Dewanti, mesin pengolah sampah tersebut akan dioperasikan hingga malam hari. "Insya Allah seluruh sampah bisa kita selesaikan,” ujar perempuan berhijab ini.
Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan mengatakan, pelaksanaan uji coba terus dilakukan guna mengatasi masalah sampah di Kota Batu. Mesin pengolah sampah jenis pyrolisis sendiri mampu mengurangi sampah dari 50 ton hingga 80 ton per hari.
Dengan arahan Wali Kota untuk beroperasi di malam hari, maka kemampuannya bisa sampai dua kali lipat. Untuk diketahui, sampah yang masuk ke TPA Tlekung sekitar 120 ton hingga 160 ton. Dengan pengolahan sampah mulai dari pemilahan, pencacahan dan pemrosesan, DLH berupaya untuk bisa Zero Waste.
Melalui kerja sama dengan Arta Asia Putra, PT Arta Asia Putra menyerahkan dua mesin pyrolisisnya kepada DLH Kota Batu. Bantuan ini ditujukan untuk dipergunakan menanggulangi sampah di Kota Batu.
Menurut dia, saat ini yang sudah beroperasi adalah mesin dengan kapasitas kecil. Sementara itu, mesin dengan kapasitas 200 ton per hari masih dipersiapkan untuk ke depannya.
Sementara itu, R&D PT Arta Asia Putra, Sani Sinarsanakisid menjelaskan, mesin pyrolisis dapat mengurangi sampah dengan emisi minimal. Dengan menyesuaikan jenis sampah yang masuk, mesin pyrolisis bisa mencapai temperatur 800 derajat celsius.
"Dengan suhu setinggi itu, sampah B3 atau sampah medis bisa diolah dan dihancurkan dengan aman," ungkap dia. Menurutnya, abu hasil bakarannya bisa dipergunakan sebagai batu bata atau produk lainnya.
Sementara itu, hasil sampah non-organik lainnya seperti plastik akan diolah kembali. Salah satu caranya, yakni bekerja sama dengan industri pengolahan sampah agar menjadi produk siap pakai.
Sebagai informasi, DLH Kota Batu juga berencana untuk menjadikan TPA Tlekung sebagai Wisata Edukasi pada pertengahan Oktober 2022. Melalui wisata ini, pengunjung akan diberikan pengetahuan tentang pengolahan sampah sampai Zero Waste.
Hal ini dimulai dari Eco Enzyme, Solar Cell, Maggot, hingga mesin pyrolisis dan proses pengolahan sampah akan disajikan.